Program Sejuta Rumah ini adalah wujud nyata bahwa negara hadir untuk masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Pejabat baru yang telah dilantik di Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diharapkan dapat turut menyukseskan pelaksanaan program Sejuta Rumah di Tanah Air.
"Saya berharap pejabat yang baru dilantik bisa menjadi bagian dari keluarga besar Ditjen Perumahan dalam mensukseskan program Sejuta Rumah," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Rabu.
Pelantikan pejabat tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 542/KPTS/M/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian PUPR tanggal 3 Juni 2020.
Beberapa pejabat yang dilantik antara lain Sekretaris Ditjen Perumahan Dadang Rukmana, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Dwityo Akoro Soeranto, Direktur Rumah Umum dan Komersial M Hidayat, Direktur Rumah Swadaya Arsyad, Direktur Rumah Khusus Raden Johny Fajar Sofyan Subrata, dan Direktur Kepatuhan Intern IMoch Yusuf Hariagung serta Plt Direktur Rumah Susun Maryoko Hadi.
Kegiatan pelantikan dilakukan di Kementerian PUPR dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19. Para pejabat yang dilantik diberikan jarak masing-masing sekitar satu meter dan mengenakan masker.
Khalawi menambahkan, masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat membutuhkan program perumahan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Sebelumnya, Khalawi menyatakan, program Sejuta Rumah adalah hal yang efektif dalam membantu warga guna mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Dirjen Perumahan mengemukakan, hal itu karena adanya rumah yang layak huni membuat warga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungannya sehingga bisa terhindar dari penularan COVID-19.
"Program Sejuta Rumah ini adalah wujud nyata bahwa negara hadir untuk masyarakat agar dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, rumah menjadi salah satu elemen penting bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari bersama keluarganya," kata Khalawi.
Khalawi menerangkan, adanya berbagai bantuan Program Sejuta Rumah seperti pembangunan rumah, susun, rumah khusus, rumah swadaya dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan dan KPR bersubsidi diharapkan dapat membuat masyarakat dapat menempati rumah yang layak.
Dengan demikian, lanjutnya, mereka bersama keluarganya dapat ikut mematuhi imbauan pemerintah untuk di rumah saja dan melakukan aktivitas seperlunya saja.
Pada masa pandemi ini, imbuh Khalawi, sekitar 80 persen lebih aktifitas masyarakat dilakukan di rumahnya masing-masing.
Selain itu, masih menurut Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, adanya kebijakan jaga jarak serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah tentunya membuat mobilitas masyarakat berkurang.
"Hampir 86 persen kegiatan masyarakat berada di rumah. Hal ini membuat pemerintah lebih bersemangat dalam melaksanakan Program Sejuta Rumah. Apalagi rumah kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tapu juga sebagai tempat kerja, kantor, tempat belajar anak dan beribadah. Rumah itu sangat penting untuk masyarakat," terangnya.
Baca juga: PUPR sebut program Sejuta Rumah bantu warga hadapi dampak pandemi
Baca juga: Program Sejuta Rumah, Kementerian PUPR bentuk 19 balai perumahan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020