Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan kontribusi umat Islam pada AS sudah tak terhitung banyaknya dan mereka telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan negara.

Muslim Amerika meraih sukses dalam dunia usaha dan hiburan, dalam bidang kesenian dan olah raga, ilmu pengetahuan dan kedokteran, dan di atas itu semua, mereka merupakan orangtua yang sukses, tetangga yang baik, dan warga negara yang aktif, kata Obama saat melakukan jamuan buka puasa di Istana Kepresiden, Gedung Putih, Washington, Selasa (WIB).

"Oleh karena itu, pada kesempatan kita merayakan bulan Suci Ramadhan ini, kita juga merayakan kontribusi umat Islam dalam memperkaya Amerika dan kebudayaannya, baik sumbangan besar maupun kecil," katanya seperti dikutip siaran pers Kedubes AS di Jakarta, Rabu.

Obama lalu bercerita tentang putra Elsheba Khan yang bernama Kareem yang melakukan pengorbanan besar bagi negaranya ketika ia gugur di Irak.

Kareem menjadi tentara setelah ia menamatkan sekolah menengah. Dalam karirnya, ia dianugerahi tanda jasa `Purple Heart dan Bronze Star`. Ia pun dikagumi oleh rekan-rekannya sesama tentara.

Presiden Obama mengutip Elsheba mengenai putranya, dengan mengatakan, "Ia selalu ingin membantu dengan cara apapun yang ia bisa."

Malam ini, ia telah dikebumikan di tengah-tengah ribuan pahlawan lain di Pemakaman Nasional Arlington. Sebuah tanda berbentuk bulan sabit terukir di batu nisannya, sebagaimana tanda salib Kristen atau bintang Yahudi terukir pada batu-batu nisan lainnya, katanya.

Orang-orang Amerika yang gagah berani ini dipersatukan dalam kematian sebagaimana mereka dipersatukan ketika masih hidup -- oleh sebuah komitmen pada negara dan nilai-nilai yang dianut warga AS.

"Salah satu dari nilai-nilai tersebut adalah kebebasan untuk menjalankan agama Anda - sebuah hak yang tercantum dalam Amandemen Pertama Konstitusi kita," katanya.

Ia juga menceritakan, Nashala Hearn dari Muskogee, Oklahoma, yang bergabung mempertahankan hak tersebut di usianya yang belia.

Ketika sekolah melarangnya mengenakan jilbab, ia memprotes dengan mengatakan bahwa jilbab adalah bagian dari agamanya. Departemen Kehakiman mendukungnya, dan ia memenangkan haknya untuk menjalankan keyakinannya.

Ia bahkan melawat ke Washington untuk memberikan kesaksian di hadapan Kongres. Kesaksiannya mengatakan bahwa toleransi jauh lebih mulia ketimbang ketidakpercayaan - dan ketika ia pertama kali mengenakan jilbab ke sekolah, ia bilang, "saya menerima pujian dari anak-anak lain".

Wanita muda lain yang telah bekerja keras di sekolahnya adalah Bilqis Abdul-Qaadir. Bilqis telah memecahkan rekor Rebecca Lobo untuk nilai skor terbanyak yang dihasilkan oleh pemain bola basket Sekolah Menengah Atas dalam sejarah Massachusetts.

Baru-baru ini ia berkata kepada wartawan, "Saya benar-benar ingin menginspirasi banyak gadis muda muslim kalau mereka ingin bermain basket. Segala sesuatu itu mungkin. Mereka juga bisa melakukannya."

Sebagai siswa kehormatan, dan seorang atlet yang menuju ke Memphis, Bilqis merupakan sebuah inspirasi bukan hanya bagi gadis-gadis muslim - tetapi ia adalah inspirasi bagi semua warga AS.

"Tentu saja kita semua tahu apabila kita bicara tentang atlet yang telah menginspirasi Amerika, maka semua daftar akan mencantumkan seorang atlet yang dikenal dengan sebutan Yang Terhebat (The Greatest). Sayangnya, Muhammad Ali tidak bisa bergabung dengan kita di sini," kata Obama.

"Tetapi sangatlah bermakna untuk bercermin pada kontribusinya luar biasa, karena ia tumbuh dari seorang petarung yang tiada tandingannya di ring tinju hingga menjadi seorang pria yang bermartabat dan berwibawa yang terus memperjuangkan keyakinannya -dan itu termasuk pemikiran bahwa semua orang dengan keyakinan berbeda memiliki sesuatu yang sama."

Presiden AS lalu mengutip ungkapan Ali dengan mengatakan, beberapa tahun lalu ia menguraikan pandangannya - dan ini merupakan bagian mengapa ia adalah Yang Terhebat - ketika mengatakan, "Sungai, kolam, danau dan kali - semuanya mempunyai nama yang berbeda, tetapi mereka semua berisi air. Sama seperti agama - mereka berisi kebenaran."

Semuanya mengandung sejumlah kebenaran. Dan di antara kebenaran-kebenaran tersebut ada keinginan bersama untuk hidup damai dan mendapatkan pengakuan atas martabat sebagai manusia. Hal-hal tersebut harus menjadi dasar untuk menemukan kebersamaan.

"Itulah sebabnya saya sangat bahagia karena pada malam ini kita tidak saja didampingi oleh begitu banyak pemeluk Islam Amerika yang terpandang serta perwakilan dari korps diplomatik, namun juga ada hadirin dari agama-agama lainnya - seperti pemeluk Kristen, Yahudi dan Hindu - yang duduk bersama di antara begitu banyak tokoh muslim terkemuka," katanya.

Ia mengatakan, secara bersama-sama warga AS memiliki tanggung jawab untuk memelihara hubungan baik berdasarkan kepentingan bersama dan rasa saling menghargai.

"Dan itulah salah satu komitmen dasar saya sebagai Presiden, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini menjadi inti dari awal hubungan baru yang saya inginkan antara Amerika dan kaum muslim di seluruh dunia. Dan ini adalah sebuah komitmen yang kita semua dapat perbarui lagi dalam bulan suci ini," lanjutnya.

"Malam ini kita memberikan penghargaan kepada sebuah agama yang agung, agama yang berkomitmen pada keadilan dan kemajuan. Kita hargai juga kontribusi dari muslim-muslim di Amerika, dan suri teladan yang telah mereka berikan pada kehidupan kita. Dan kita perbarui dedikasi kita bersama untuk membangun sebuah dunia yang lebih baik dan penuh harapan," kata Obama.

Acara berbuka puasa tersebut, yang juga ketika itu sedang dilakukan di meja-meja makan dan mesjid-mesjid di seluruh 50 negara bagian AS, dihadiri, antara lain, oleh para korps diplomatik, Menteri Pertahanan, Jaksa Agung, sejumlah pejabat pemerintah, serta para anggota Kongres, termasuk dua anggota muslim yang pertama kali menjadi anggota Kongres--Keith Ellison dan Andre Carson.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009