Sorong (ANTARA) - Ratusan rumah warga Kelurahan Majener Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, terendam banjir hingga pinggul orang dewasa akibat hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sorong sejak Rabu dini hari.
Banjir merendam seluruh rumah warga RK 01, 02, dan 03 Kelurahan Majener yang berada di dataran rendah. Luapan sungai yang melintasi kawasan perkampungan tersebut.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Sorong, Handri Haji Kadir di Sorong, Rabu, mengatakan bahwa Kelurahan Majener RK 01, 02, dan 03 setiap curah hujan tinggi sudah pasti terendam banjir.
Dia mengatakan bahwa solusi guna mencegah terjadinya banjir di Kelurahan Majener adalah melakukan normalisasi sungai oleh pemerintah Kabupaten Sorong.
Baca juga: Lalu lintas kendaraan di Kota Sorong macet akibat banjir
Baca juga: Banjir rendam sejumlah kawasan di Sorong
"Kami sudah menyampaikan solusi normalisasi sungai kepada Bupati Kabupaten Sorong dan beliau sudah respon baik. Hanya saja yang menjadi kendala pada saat itu, sebagai masyarakat menolak untuk normalisasi sungai," ujarnya.
Dia menjelaskan, alasan masyarakat menolak dilakukan normalisasi sungai karena mereka harus mengorbankan lahan bahkan tanaman hidup karena sungai tersebut melintas di dalam pemukiman warga.
Karena itu, dia berharap agar masyarakat tidak melakukan penolakan bahkan ikhlas jika nantinya pemerintah daerah melakukan normalisasi sungai tersebut guna mencegah banjir.
"Tadi saya sudah turun ke lokasi banjir dan genangan air tertinggi berada di RK 01, dan 02, namun air sudah surut secara bertahap. Saya juga sudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat agar ikhlas tidak menolak jika pemerintah melakukan normalisasi sungai demi kebaikan bersama tidak terjadi banjir terus menerus," katanya.
Dia berharap wabah virus Corona bukan penghalang bagi pemerintah kabupaten Sorong segera melakukan normalisasi sungai Kelurahan Majener agar masyarakat tidak kebanjiran lagi saat hujan turun deras.*
Baca juga: Pemprov Papua: Jokowi diagendakan bertemu pengungsi
Baca juga: Sejumlah kawasan di Sorong terendam banjir
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020