Banjarmasin (ANTARA) - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror masih menelusuri rekam jejak pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan, Polda Kalsel yang menyebabkan satu anggota Polri tewas.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i mengatakan, tim gabungan Polda Kalsel bersama Densus 88 masih bekerja melakukan penyidikan.
"Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Alat bukti yang ditemukan juga masih dipelajari," terang dia di Banjarmasin, Rabu.
Namun Rifa'i belum bersedia menyampaikan secara gamblang terkait dugaan keterlibatan dari kelompok terorisme. Meski sejumlah alat bukti mengarah pada satu kelompok militan ekstremis.
"Ini terkait kepentingan penyidikan jadi belum bisa kami sampaikan. Mohon waktu hingga ada titik terang semuanya," jelasnya.
Meski begitu, Rifa'i menegaskan jika pihaknya pasti menuntaskan kasus tersebut hingga terungkap secara jelas motifnya.
"Anggota kami sudah menjadi korban. Tentunya Polri punya kepedulian dan tanggung jawab besar bisa menyelesaikan ini," pungkasnya.
Polsek Daha Selatan diserang seorang pria tak dikenal pada Senin (1/6) dini hari. Selain membakar mobil patroli, pelaku juga menyerang anggota yang berjaga dengan senjata tajam jenis samurai hingga polisi tewas.
Pelaku pun akhirnya dilumpuhkan dan kemudian tewas lantaran tak mau menyerah dan berusaha terus menyerang petugas yang mencoba menghentikan aksinya.
Baca juga: Polda Kalsel koordinasi Densus 88 usut penyerangan Polsek Daha Selatan
Baca juga: Polsek Daha Selatan diperketat, layanan masyarakat tetap dibuka
Baca juga: Polri: Pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan "lonewolf"
Pewarta: Firman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020