Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Nasional (Komnas) Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia (PKMI) DR BS Kusmuljono mengatakan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disalurkan enam bank BUMN senilai Rp15,2 triliun sejak Februari 2008, hingga akhir Juli 2009 telah dibayarkan oleh debitur usaha mikro mencapai Rp6,4 triliun.
"Ini menandakan bahwa pengusaha mikro lebih santun dibanding pengusaha besar untuk segera mengembalikan pinjamannya tepat pada waktunya," kata Kusmuljono, dalam acara Sarasehan Nasional Inovasi Usaha dan Keuangan Mikro di Jakarta, Rabu.
Keenam bank BUMN yang telah menyalurkan KUR ini adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan Bank BTN.
Kusmuljono yang merupakan konseptor KUR Mikro mengakui bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) KUR memang masih tinggi sebesar 5,69 persen.
"NPL KUR ini akan berkurang jika klaim ke perusahaan penjamin (PT Askrindo dan Perum Jamkrindo) dibayar pada waktunya," katanya.
Kusmuljono yang juga menjadi komisaris Bank BRI ini mengungkapkan bahwa KUR Rp15,2 triliun ini telah membiayai sebanyak 2,08 juta pengusaha mikro.
"Dengan dikembalikannya kredit Rp6,4 triliun ini maka akan diputar kembali untuk kredit KUR kembali," katanya.
Kusmuljono berharap jumlah pengusaha mikro yang diberi kredit akan semakin banyak sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan mengentas rakyat dari kemiskinan.
Bahkan dia berharap kepada Bank Indonesia (BI) untuk mempergunakan dana SBI (sertifikat BI) yang dananya mencapai Rp300 triliun yang tidak aktif bisa digunakan untuk KUR.
"Jika dana SBI untuk KUR berapa banyak pengusaha mikro yang bisa dibiayai. Jadi `wong cilik` ini bisa meningkatkan kesejahteraannya," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009