Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Amanat Nasional mengajukan sembilan nama kader kepada Presiden Yudhoyono untuk dicalonkan sebagai menteri pada kabinet pemerintahan mendatang.
"Kader PAN yang pantas dan layak (duduk di kabinet) banyak, tapi kan tempatnya terbatas," ujar Soetrisno Bachir kepada pers di Jakarta, Rabu.
Namun demikian, ia menambahkan, soal jumlah dan posisi-posisi yang akan diberikan kepada kader PAN itu tergantung pada presiden yang memegang hak prerogatif.
Ditempat yang sama, Ketua MPP PAN Amien Rais mengatakan bahwa pada Jumat pekan lalu dirinya juga telah bertemu dengan Presiden Yudhoyono. Namun dalam pertemuan itu sama sekali tidak membicarakan soal kabinet.
Senada dengan Bachir, Amien menegaskan bahwa PAN memang mengajukan sembilan nama kadernya kepada SBY dan hal itu tidak dimaksudkan sebagai tekanan untuk presiden.
"Soal nanti akan menjabat apa, yang menentukan adalah SBY sendiri dan kita tidak bermaksud menekan-nekan karena PAN adalah partner junior," ujarnya.
Informasi yang beredar, sembilan nama kader PAN yang diajukan ke SBY itu diantaranya anggota MPP Hatta Rajasa, Sekjen Zulkifli Hasan, Ketua Bapilu PAN Totok Daryanto, Ketua DPP Didik Rachbini, anggota FPAN DPR Drajad Wibowo dan Ketua DPP Hakam Naja.
Soal keberadaan dua partai besar, Golkar dan PDIP, yang kemungkinan besar juga ikut bergabung dalam koalisi mendukung pemerintahan, Soetrisno Bachir mengatakan bahwa SBY kali ini berbeda dengan lima tahun yang lalu.
"SBY yang sekarang partainya memenangkan pemilu dan ia dipilih dalam satu putaran oleh rakyat. Jadi tentunya pilihan presiden tidak bisa ditekan oleh partai dalam kabinet," katanya.
SBY, Bachir menambahkan, tentunya akan berusaha mencari menteri-menteri yang mempunyai kapasitas, integritas dan loyal penuh untuk mensukseskan masa pemerintahannya yang kedua.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009