Bandung, (ANTARA News) - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di Soreang, Rabu berhamburan ke luar ruangan kerja masing-masing, sambil mengumandangkan takbir, menyusul terjadinya gempa bumi pada pukul 14.55 WIB.

Hal serupa juga terjadi di Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, semua PNS dan anggota dewan yang berada dari dalam gedung, yang satu kompleks dengan Setda Kabupaten Bandung ini, spontan ke luar ruangan.

Hampir seluruh PNS dan anggota dewan, termasuk tamu yang berada di dalam kompleks pemerintahan daerah ini, spontan juga menghubungi sanak familinya di rumah masing-masing , melalui ponsel.

Hanya beberapa saat setelah terjadi guncangan pertama, hampir seluruh PNS Setda Pemerintah dan PNS Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, langsung pulang ke rumah masing-masing.

Alasan pulang di luar jadwal semestinya ini, sama yakni khawatir kepada anak atau istri yang berada di rumah, akibatnya terjadi antrean panjang kendaraan milik PNS di pintu gerbang ke luar-masuk kawasan pusat Pemerintah Kabupaten Bandung ini.

Guncangan gempa yang terjadi hingga tiga kali tersebut, cukup berakibat fatal, hingga merusak sejumlah gedung yang berada dalam kompleks pemerintahan ini.

Dalam Masjid al Fathu, keramik dinding tempat imam memimpin shalat atau khotib menyampaikan khotbah, sebagian rontok dan di beberapa sudut tampak sebagian dindingnya reta-retak.

Selain itu, sebagian genteng gedung DPRD dan Gedeng Badan Administrasi Keunagan Daerah (BAKD) Kabupaten Bandung rontok, saat terjadi guncangan pertama yang berlangsung beberapa detik.

Dari beberapa bangunan milik Pemerintah Kabupaten Bandung, yang mengalami rusak berat adalah Gedung Dinas Permukiman Pertamanan dan Kebersihan, selain genting berjatuhan beberapa dinding retak dan plafon di lantai satu ambruk.

Sumber ANTARA dari beberapa kecamatan, setelah beberapa menit guncangan terjadi, mengatkan, guncangan gempa bumi yang terjadi selama tiga kali ini merubuhkan sejumlah rumah. Di Desa Jagabaya, Kecamatan Cimaung, terdapat sejumlah rumah rusak parah.

Kerusakan tempat tinggal ini juga terjadi di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, sebanyak empat unit rumah hancur, sedangkan di dersa lainnya, beberapa unit rumah rusak ringan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009