Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pada pembukaan pasar berlanjut melemah sekitar 1,41 persen karena bursa regional kembali merosot mengikuti melemahnya bursa Wall Street.

Indeks BEI turun 33,805 poin menjadi 2.293,908 dan indeks LQ-45 berkurang 6,920 atau 1,59 persen menjadi 445,806.

Pengamat pasar modal dari PT Makinta Sekurities, Harry Kurniawan di Jakarta, Rabu mengatakan, sentimen negatif makin melanda Bursa Efek Indonesia, akibat terus merosotnya bursa regional mengikuti bursa Wall Street.

Akibatnya, indeks BEI merosot hingga di bawah angka 2.300 poin menjadi 2.293,908 atau turun 32,805 poin, ucapnya.

Menurut Harry Kurniawan, berkurangnya permintaan atas produk China yang dipasok ke Eropa dan Amerika serikat merupakan faktor utama yang mengakibatkan bursa regional menjadi melemah.

Berkurangnya permintaan pasar di kawasan Eropa dan Amerika menimbulkan kekhawatiran bahwa perbaikan ekonomi global masih belum pasti, katanya.

Bahkan, lanjut dia pelaku pasar mulai melakukan safe haven yen (menempatkan dananya dalam bentuk yen) ketimbang dolar yang seharusnya memberikan faktor positif terhadap rupiah, namun sampai saat ini rupiah masih terpuruk.

Selain itu pelaku juga sedang memperhatikan indikator ekonomi negara lain seperti Bank sentral Australia, bank sentral Eropa dan data tingkat pengangguran di AS, ucapnya.

Dalam perdagangan ini sejumlah saham merosot terutama yang berkaitan dengan harga minyak mentah yang terus merosot hingga di bawah angka 70 dolar AS per barel.

Saham kelompok Astra misalnya turun Rp650 menjadi Rp39.950, saham Astra Agro Lestari melemah Rp650 menjadi Rp20.650 dan saham United Tractor Rp100 menjadi Rp13.100.

Selain itu saham sektor perbankan seperti BRI melemah Rp7.250,- saham Bank Danamon melemah Rp100 menjadi Rp4.600, saham BCA merosot Rp100 menjadi Rp4.275 per saham. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009