Pasangan itu melalui laman Instagram mengungkapkan rasa malu mereka tidak mendapat informasi tentang rasisme sistemik yang berakar.
Baca juga: Spotify, Apple Music, YouTube, dan Amazon dukung "Blackout Tuesday"
Baca juga: Cole Sprouse ditahan saat protes George Floyd
"Kami tidak pernah khawatir mempersiapkan anak-anak kami untuk aturan hukum yang berbeda atau apa yang mungkin terjadi. Kami tidak tahu bagaimana rasanya menjalani kehidupan sehari-hari. Kami tidak bisa membayangkan merasakan takut dan marah semacam itu.
Kami malu membiarkan diri kami tidak mendapat informasi tentang bagaimana rasisme sistemik yang berakar dalam," tulis Ryan dan Blake.
Mereka kemudian ingin mendidik diri mereka sendiri dan ketiga anak perempuan mereka tentang segalanya, berkomitmen untuk membesarkan anak-anaknya dengan baik.
Ryan dan istrinya menyebut donasi mereka hanyalah sebuah awal. Mereka ingin berperan meredakan rasa sakit bagi banyak orang.
Pasangan ini mendukung gerakan Black Lives Matter setelah kematian tragis Floyd di Minneapolis pada 25 Mei lalu.
Floyd meninggal setelah seorang polisi kulit putih menekan leher Floyd dengan lutut. Sang petugas kini didakwa pembunuhan.
Sementara tiga petugas lain yang terlibat di tempat kejadian yang semuanya telah dipindahkan dari posisi mereka, demikian seperti dilansir Digital Spy.
Baca juga: Cerita Ryan Renolds berjuang melawan cemas
Baca juga: Ryan Renolds berduka atas meninggalnya pemeran pengganti "deadpool"
Baca juga: Pria bertato peta Indonesia dalam unjuk rasa AS minta maaf
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020