Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tren kasus COVID-19 di Indonesia terus menurun, bahkan rata-rata sekitar 600 kasus per hari dalam tujuh hari terakhir.

Oleh karena itu, menurut dia, rencana pemberlakuan tatanan new normal (normal baru) bisa dilakukan dengan rujukan data tersebut.

"Kalau kita mau melakukan new normal, kita tidak melakukan itu tanpa dasar. Semua kita lakukan dengan dasar angka atau data," kata Luhut dalam webinar yang digelar Selasa (2/6) malam.

Baca juga: Luhut: Pariwisata baru bisa pulih dalam 10 bulan akibat COVID-19

Luhut menjelaskan rata-rata kasus COVID-19 dalam tujuh hari terakhir mencapai sekitar 600 kasus per hari. Jumlah tes juga terus ditingkatkan menjadi 10 ribu tes per hari dan terus didorong agar meningkat hingga 14 ribu-15 ribu tes.

"Per 31 Mei, jumlah kasus COVID-19 ada 26 ribu kasus, fatality rate (tingkat kematian) sebesar 6,1 persen. Ini sudah menurun ya kalau saya tidak keliru. Demikian pula recovery rate (tingkat kesembuhan) 27,6 persen. Jadi semua angka ini membaik," katanya.

Luhut menambahkan, kapasitas tes juga terus ditingkatkan hingga 15 ribu tes per hari karena reagen yang sudah tersedia. Begitu pula 28 laboratorium telah mulai beroperasi.

Baca juga: Luhut: Pandemi COVID-19 momentum saling kuatkan persaudaraan

"Memang satu setengah bulan pertama kita alami banyak kendala," akunya.

Namun, Luhut menegaskan meski pemerintah menetapkan regulasi untuk mengubah perilaku masyarakat melalui tatanan normal baru, kedisiplinan masyarakat tetap faktor utama.

"Apapun yang dilakukan pemerintah kalau tidak disiplin, kita asyik mengkritik saja, tanpa kita perhatikan protokol kesehatan, ya enggak ada gunanya juga. Padahal protokol kesehatan ini jadi kunci, yaitu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker," kata dia.

Baca juga: Jawab kritikan penanganan COVID-19, Luhut: Kita belum pengalaman
Baca juga: Indonesia jadi negara tujuan investasi, Ini alasannya menurut Luhut
Baca juga: Luhut: Indonesia jadi tujuan investasi nomor empat dunia

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020