Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri, kreditor utama PT Semen Kupang, sepakat untuk merekstrukturisasi utang perusahaan semen itu senilai Rp600 miliar dalam jangka waktu 10 tahun.
"Skema pembayaran dilakukan dengan bagi hasil penjualan Semen Kupang per tahun," kata Direktur Pengelolaan Aset Mandiri, Abdul Rachman, usai menyaksikan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama Operasional (KSO) Semen Kupang dengan Sarana Agro Gemilang, di Kantor Menneg BUMN di Jakarta, Selasa.
Menurut Abdul Rachman, dari setiap volume penjualan Semen Kupang per tahun sebesar sekitar 10 persen akan dialokasikan untuk Mandiri.
Pada kesempatan itu Semen Kupang mendapat suntikan dana sebesar Rp200 miliar dari investor baru Sarana Agro Industri.
Injeksi dana untuk satu tahun itu akan digunakan antara lain untuk modal kerja, penyediaan energi listrik, dan perbaikan mesin.
Masuknya Sarana Agro menjamin Semen Kupang kembali beroperasi mulai akhir tahun 2009, setelah sejak Maret 2008 terhenti.
Saat ini saham Semen Kupang antara lain dikuasai pemerintah pusat 61,48 persen, dan Bank Mandiri 35,39 persen.
"Investor baru butuh waktu untuk menghidupkan perusahaan itu kembali. Pabrik sudah lama berheneti, jadi harus ada tambahan investasi," kata Abdul Rachman.
Setelah itu ujarnya, baru kemudian Mandiri melihat kembali kemungkinan melepas kepemilikan saham di perusahaan itu.
Sementara itu Direktur Utama Semen Kupang Abdul Madjid Nampira mengatakan, dengan KSO tersebut kapasitas produksi dapat ditingkatkan menjadi sekitar 500.000 ton per tahun dari saat ini sekitar 300.000 ton.
"Sesuai kesepakatan sebesar 7,5 persen dari hasil penjualan untuk Semen Kupang, sisanya kepada Sarana Agro dan membayar cicilan utang kepada Mandiri," kata Abdul Madjid.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009