Palembang (ANTARA News) - Pemudik yang menggunakan transportasi darat, seperti angkutan kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) pada arus mudik dan balik hari Raya Idul Fitri Tahun 1430 Hijriyah di Sumatra Selatan (Sumsel) diperkirakan turun sampai lima persen.

Wakil Ketua Organda Sumsel, Effendy, di Palembang, Selasa mengatakan, menurunnya penumpang AKAP dan AKDP tersebut dipicu semakin banyaknya warga yang beralih menggunakan transportasi lain untuk tiba di kampung halaman mereka, seperti mudik dengan motor atau mobil sewaan.

Tetapi meskipun diperkirakan terjadi penurunan pengguna AKAP dan AKDP pihaknya tetap menyiapkan armada sesuai dengan kebutuhan tahun sebelumnya termasuk mengalokasikan angkutan cadangan jika di perlukan, katanya.

Menurut dia, memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna jasa transportasi bus dan travel merupakan salah satu upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sarana transportasi yang kini mulai ditinggalkan warga itu.

Pelayanan dan fasilitas yang nyaman atau memenuhi keinginan penumpang tentunya harus disediakan perusahaan otobus (PO) agar pengguna jasa tetap setia menggunakan salah satu moda transportasi darat itu, tambahnya.

Ia mengatakan, kini sebanyak 21 PO di Sumsel melayani keberangkatan ke berbagai kawasan di Sumatra dan Pulau Jawa dengan 456 armada bus dan mampu mengangkut sebanyak 9.286 penumpang.

Sedangkan AKAP yang datang dari berbagai daerah ke Sumsel sebanyak 95 PO dengan 758 armada bus dan 19.200 tempat duduk, katanya.

Sementara pelayanan AKDP yang menjadi sarana transportasi masyarakat pada 15 kabupaten/kota di Sumsel mencapai 80 PO dan tersedia 1.985 armada bus yang mampu melayani sebanyak 27.450 penumpang.

Khusus untuk pelayanan AKDP penumpangnya cenderung mengalami kenaikan setiap tahun sehingga PO terpaksa menambah armada untuk melayani pengguna jasa terutama dari beberapa kota dan kabupaten, seperti Kota Pagar Alam dan Lahat, ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009