"Tidak ada yang rumit karena sudah kita praktikkan hari-hari terakhir ini, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan atau membawa hand sanitizer saat keluar rumah," kata Suharso saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Suharso mengatakan kebiasaan-kebiasaan baru tersebut adalah sebuah keniscayaan untuk beradaptasi dengan kehidupan bersama-sama dengan keberadaan virus corona jenis baru penyebab COVID-19 untuk mencegah agar penularannya tidak semakin meluas.
Menurut Suharso, semua orang berharap Indonesia bisa lebih cepat mengatasi pandemi COVID-19, setidaknya mengendalikan virus corona yang menjadi penyebabnya agar penularannya tidak semakin meluas dan semakin banyak.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau kesiapan masjid Istiqlal terapkan normal baru
"Karena itu, setiap orang, setiap anak bangsa, diminta untuk bersama-sama berpartisipasi dan mengambil peranan sekecil apa pun dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Itu yang terpenting dan tidak terlalu rumit," tuturnya.
Baca juga: Normal baru, penumpang harus datang empat jam sebelum penerbangan
Suharso mengatakan akan banyak tempat-tempat; baik tempat bekerja, belajar, beribadah, maupun kegiatan lainnya; yang menerapkan protokol kesehatan dengan kekhasannya sendiri.
Baca juga: DPD nilai Banyuwangi siap masuki normal baru
"Kita mungkin tidak lagi bisa masuk ke restoran seperti dulu sebelum ada perjanjian sebelumnya, hampir sama ketika ingin ke dokter. Yang terpenting adalah kita mau menjaga diri, menjaga keluarga, dan orang lain di sekitar kita," katanya.
Kebiasaan lain yang juga perlu dilakukan adalah segera mandi dan mengganti baju setelah berkegiatan di luar rumah, dan mencuci baju yang dipakai.
"Seluruh baju yang dikenakan langsung betul-betul dicuci, tidak digantung lagi untuk dipakai kembali," ujarnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020