Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa sebagai ideologi, Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata, agar tidak menjadi konsep yang hanya hidup di awang-awang maupun menjadi hafalan rumusan sila-sila di luar kepala.
"Kesadaran inilah yang perlu kita bangun bersama, yaitu kebulatan tekad untuk mendorong implementasi dan revitalisasi nilai-nilai luhur Pancasila dengan cara yang sederhana dan membumi, tetapi nyata," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Jadikan nilai Pancasila solusi hadapi masalah bangsa
Bamsoet menyampaikan hal tersebut saat mengisi diskusi bertajuk 'Relevansi Pancasila dalam Hadapi Krisis Dulu dan Krisis Masa Depan Imbas COVID-19' yang diselenggaralam secara virtual oleh Narasi Institute, di Jakarta, Senin (1/6).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir antara lain Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana, mantan Kasau Marsekal (Purn) Chappy Hakim, dan dosen FISIP Universitas Indonesia Chusnul Mar’iyah.
Bamsoet menilai, di tengah gerusan laju peradaban zaman, semua pihak patut khawatir ketika nilai-nilai Pancasila mulai sering dipertanyakan serta diabaikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Nilai luhur Pancasila perlu diaktualisasi dalam kehidupan nyata
Padahal, kata dia, sesungguhnya Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup bangsa, sudah selayaknya mengisi ruang publik dan benak setiap warga negara.
"Untuk membumikan Pancasila, tidak memerlukan konsep yang muluk-muluk, karena sesungguhnya nilai-nilai Pancasila selalu hadir dan dapat kita temukan dalam keseharian. Bersikap ramah kepada sesama, itu Pancasila, membantu tetangga yang sedang dalam kesulitan, itu Pancasila, bermusyawarah dalam memutuskan suatu persoalan, itu Pancasila," ucap Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengatakan, sebagai wujud pengimplementasian Pancasila dalam menghadapi pandemi COVID-19, MPR RI telah menginisiasi program MPR RI Peduli Lawan COVID-19 dengan melaksanakan berbagai kegiatan sosial, antara lain bantuan sembako, bantuan Alat Perlindungan Diri (APD), menggelar rapid test gratis, hingga menghimpun donasi untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi.
Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah wujudkan Pancasila dalam setiap kebijakan
"MPR RI menyadari bahwa keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 memerlukan komitmen dan kerja bersama seluruh komponen bangsa," ujar dia
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, segala bentuk kegiatan sosial yang melibatkan seluruh komponen bangsa diharapkan mampu menjadi stimulus yang dapat menggugah rasa solidaritas dan jiwa kegotongroyongan sesama anak bangsa.
Dengan demikian, dapat dikapitalisasi menjadi kekuatan sosial yang dampaknya dapat semakin dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.
"Kita juga menyadari tidak semua iktikad perbuatan baik disikapi dengan baik pula. Tapi kami mengedepankan prinsip, bahwa di tengah suasana keprihatinan dan berbagai persoalan yang kita hadapi di masa pandemi, lebih baik berbagi daripada memaki, karena berbagi itu indah," katanya.
Baca juga: COVID-19 dapat diatasi bila masyarakat mengejawantahkan Pancasila
"Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan, karena keadaan tidak akan menjadi lebih baik hanya dengan berkata-kata tanpa berbuat," kata Bamsoet.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020