Festival yang berlangsung akhir pekan lalu itu diikuti berbagai produsen makanan lokal maupun internasional, ujar Sekretaris Tiga KBRI Oslo Febby Fahrani kepada Antara di London, Minggu.
Selain sate ayam, paviliun Indonesia juga menyajikan, sate kambing, lumpia, rempeyek, dan keripik pisang.
Selain memenuhi undangan dari walikota setempat, Indonesia menggunakan ajang itu untuk memperkenalkan sebagian jenis makanan tradisional Indonesia kepada masyarakat Lofoten dan Norwegia.
Selama festival, animo pengunjung untuk mendatangi paviliun Indonesia dan mencicipi makanan yang disajikan tergolong tinggi.
Para pengunjung sampai antri untuk mencicipi sate yang baru selesai dibakar dan mengundang keinginantahu pengunjung lainnya, sehingga antrian bertambah panjang.
Penggunaan anglo (tungku) tradisional dan kipas anyaman bambu untuk membakar sate juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang minta mengipas atau sekedar berfoto bersama di samping anglo. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009