Semula kami rencanakan dialog dengan masyarakat, namun agenda itu dibatalkan, karena kami tetap mengedepankan protokol kesehatan

Parigi (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pekan depan, guna meninjau sekaligus peletakan batu pertama tambak udang menggunakan teknologi intensif.

Kepala Dinas Perikanan Parigi Moutong Efendi Batjo yang dihubungi di Parigi, Selasa, mengatakan kunjungan Menteri Edhy Prabowo pada Selasa (9/6) mendatang untuk meletakkan batu pertama pembangunan tambak udang vaname milik PT Aquacultera Prima di Desa Sijoli Kecamatan Moutong.

"Luas lahan untuk pengembangan udang vaname milik PT Aquacultura Prima sekitar 250 hektare," ungkap Efendi. Lahan itu, lanjut dia, menjadi lahan terbesar untuk budi daya perikanan di Parigi Moutong.

Dia memaparkan sehari sebelum bertolak ke Parigi Moutong rombongan Menteri Edhy Prabowo dijadwalkan akan meninjau pula tambak udang vaname di Sulawesi Barat.

Baca juga: KKP uji coba teknologi Microbubble budi daya udang Vaname

Baca juga: KKP perluas budidaya Udang Vaname di Sulawesi Barat

"Kami juga mengagendakan penaburan benih di tambak udang milik PT Esaputli Pratama di Desa Tomoli Kecamatan Toribulu yang rencananya menghadirkan Menteri Edhy Prabowo. Tetapi agenda itu belum bersifat final, kita melihat situasi dan kondisi," kata Efendi menambahkan.

Dia menjelaskan pada kunjungan nanti tetap mengacu pada protokoler kesehatan meskipun saat ini pemerintah pusat telah memberlakukan kebijakan kehidupan normal baru di tengah pandemi COVID-19.

"Semula kami rencanakan dialog dengan masyarakat, namun agenda itu dibatalkan, karena kami tetap mengedepankan protokol kesehatan," ujar Efendi.

Lebih jauh ia mengatakan sektor perikanan sangat menjanjikan dan ke depan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan asli Parigi Moutong, khususnya budi daya udang vaname.

Baca juga: Parigi Moutong dorong komoditas udang vaname menjadi sektor primadona

Baca juga: Petambak udang Parigi Moutong perlu pendampingan peningkatan produksi

Pewarta: Muhammad Hajiji/Moh Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020