Para wali kota dan gubernur harus menegakkan hukum sampai kekerasan telah diatasi,

Washington (ANTARA) - Presiden Donald Trump mengerahkan ribuan tentara bersenjata lengkap untuk menghentikan protes yang berakhir ricuh di ibu kota Amerika Serikat.

Trump juga akan melakukan hal yang sama di kota-kota lain apabila wali kota dan gubernur negara bagian gagal mengendalikan protes yang berujung kekerasan di berbagai sudut jalan kota.

"Para wali kota dan gubernur harus menegakkan hukum sampai kekerasan telah diatasi," ujar Trump di Gedung Putih.

Pihak berwenang membubarkan aksi unjuk rasa damai dengan gas air mata dan peluru karet yang berjarak beberapa ratus meter, kata saksi mata.

Baca juga: Facebook dan Snapchat kecam ketidaksetaraan ras usai kematian Floyd
Baca juga: Playlist Spotify hening 8 menit 46 detik kenang George Floyd

"Jika sebuah kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah mereka."

Jam malam di Washington akan diberlakukan secara ketat setelah kekerasan, penjarahan dan beberapa kebakaran terjadi pada Minggu malam.

Trump menyebut bahwa tindakan tersebut sebagai "aib".

Presiden mengatakan bahwa ia memobilisasi semua sumber daya sipil dan militer "untuk menghentikan kerusuhan dan penjarahan, untuk mengakhiri kehancuran dan pembakaran dan untuk melindungi hak-hak orang Amerika yang taat hukum, termasuk hak Amandemen Kedua Anda ( perlindungan konstitusi AS untuk kepemilikan senjata).

Sementara itu, polisi yang menunggang kuda mendorong para pengunjuk rasa agar tidak terlalu dekat dengan Lafayette Square, sebuah taman di seberang Gedung Putih.

Suara ledakan granat kejut terdengar saat pihak berwenang berusaha menghalau para pengunjuk rasa itu.

Sumber : Reuters

Baca juga: Autopsi independen membuktikan George Floyd tewas karena cekikan
Baca juga: Permintaan Adele kepada penggemar yang ikut aksi Floyd

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020