MAKI memberikan apresiasi kepada KPK atas tertangkapnya buron ini meskipun pada saat sulit pandemik Corona yang menyulitkan satgas untuk memburu Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono

Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mengapresiasi atas tertangkapnya mantan Sekretaris Mahmakah Agung (MA) Nurhadi (NHD) dan menantunya Rezky Herbiyono (RH) di Simprug, Jakarta Selatan, Senin (1/6) malam.

"MAKI memberikan apresiasi kepada KPK atas tertangkapnya buron ini meskipun pada saat sulit pandemik Corona yang menyulitkan satgas untuk memburu Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tim KPK sempat dapat perlawanan saat hendak tangkap Nurhadi

Nurhadi dan Rezky bersama Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto (HS) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di MA pada tahun 2011-2016 pada 16 Desember 2019. Ketiganya telah dimasukkan dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 11 Februari 2020.

"Untuk cerita lengkapnya kita tunggu pernyataan resmi KPK, apapun ini adalah prestasi KPK sehingga sudah sewajarnya saya memberikan penghormatan kepada KPK dengan cara tidak mencampuri teknis-teknis pelaksanaan penangkapan buron," kata dia.

MAKI, lanjut dia, sebelumnya telah menginformasikan ke KPK perihal dugaan lokasi-lokasi yang ditempati tersangka Nurhadi.

"Kami hanya sebatas memberikan informasi yang didapat dari empat kluster informan dan selanjutnya tim KPK yang menindaklanjuti dengan kewenangannya. Penghubung KPK pernah menjanjikan akan berusaha menangkap Nurhadi pada momen Lebaran dan ini terbukti tidak jauh dari Lebaran. Mungkin hal ini berdasar analisa saat lebaran ada kecerobohan dari Nurhadi," ujar dia.

Baca juga: Nurhadi dan menantunya ditangkap di rumah di Jaksel

Terkait lokasi penangkapan Nurhadi, ia mengaku bahwa pada pertengahan Ramadhan, MAKI juga telah menginformasikan ke KPK soal keberadaan Nurhadi dan Rezky di Simprug, Jakarta Selatan.

"Mengenai lokasi penangkapan, hanya bisa memberikan gambaran bahwa pertengahan puasa, kami telah memberikan informasi keberadaan properti yang diduga ditempati menantunya di daerah Simprug," ucap Boyamin.

Selanjutnya, ia mengatakan MAKI konsisten untuk memberikan hadiah telepon seluler iPhone 11 kepada empat kluster informan dengan cara dua kluster mendapat satu iPhone 11 dan menyerahkan sepenuhnya kepada mereka untuk teknis pembagiannya.

"Sebenarnya untuk Nurhadi hanya berhadiah satu iPhone 11 dan satunya untuk buron Harun Masiku, namun karena kami yakin Harun Masiku telah meninggal maka hadiah tersebut diberikan kepada kluster informan Nurhadi. Namun demikian, jika suatu saat tertangkap Harun Masiku maka kami akan tetap memberikan hadiah kepada informan validnya," tuturnya.

Baca juga: KPK turut bawa istri Nurhadi diperiksa sebagai saksi

Baca juga: DPO sejak Februari, mantan Sekretaris MA Nurhadi ditangkap KPK

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020