Jambi (ANTARA News) - Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di kawasan Kecamatan Kayuaro dan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, kini semakin kritis akibat ulah penebang liar yang terus beroperasi di daerah tersebut, ditambah kurangnya pengawasan petugas.
Ketua Ikatan Mahasiswa Kayu Aro (IPMKA) Roni didampingi pengurus lainnya Sugita Arianto Serat ketika dihubungi, Minggu, mengatakan, berdasarkan pengamatan IMPKA di hutan kawasan Gunung Kerinci beberapa waktu lalu, ditemukan sedikitnya 500 hektare kawasan hutan produksi dalam kondisi rusak.
Ada yang telah berubah menjadi lahan perkebunan seperti yang terjadi pada hutan kawasan di R13 Desa Batang Sangir dan kawasan hutan Gunung Tujuh, sementara pepohonan yang sebelumnya berdiri kokoh telah dibabat habis.
Hal ini tidak berbeda jauh dengan kondisi hutan pada beberapa tempat di kecamatan tersebut, hanya di tepi jalan yang masih berdiri kokoh, sedangkan beberapa puluh meter memasuki kawasan, nampak bekas potongan (tunggak).
"Hal yang sangat janggal terjadi di depan pos TNKS Gunung Tujuh di Kecamatan Gunung Tujuh. Hutan di depan kantor tersebut nyaris habis," jelas Sugita.
Mahasiswa Kayu Aro berharap kepada Dinas Kehutanan Kabupaten Kerinci agar bekerja maksimal pengawasan hutan TNKS yang ditebang oleh warga, pasalnya hampir setiap malam puluhan kubik kayu keluar dari hutan.
"Kita minta Dinas Kehutanan melakukan pengawasan ketat, sebelum datangnya bencana alam," tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kerinci Sugiono, yang baru dilantik mengatakan, hampir setiap hari di kawasan Hutan Desa Kersik Tuo R13 ada aktivitas perambahan hutan.
"Saya dengar dari ladang saya hampir setiap hari bunyi mesin gergaji dan malamnya saya pernah lihat kayu yang keluar," ujar anggota DPRD Kerinci dari Fraksi PDIP.
Semestinya, masyarakat punya rasa memiliki dan ikut menjaga kelestarian hutan karena yang akan merasakan dampak dari pengrusakan hutan masyarakat sendiri.
Ia berharap kepada dinas terkait untuk melakukan pengawasan dan razia terhadap adanya aktivitas penebangan liar yang terjadi di kawasan TNKS.
"Kita berharap dinas terkait melakukan razia terus, serta menangkap pelaku penebangan tersebut," harapnya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
di sogok bosnya yah?ckckckc