Saya senang, terima kasih kepada kakak-kakak

Ambon (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, memberikan santunan untuk anak yatim di lokasi pengungsian korban gempa Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Maluku Tengah.

“Ikhtiar bentuk kepedulian kepada korban gempa, Alhamdulillah di hari ke delapan Idul Fitri kami memberikan paket Lebaran untuk anak yatim, paket Lebaran ini dalam bentuk uang tunai," kata Ketua Cabang ACT Provinsi Maluku, Wahab Loilatu kepada ANTARA di Ambon, Selasa.

Menurut dia, paket Lebaran itu merupakan donasi dari para Sahabat Dermawan yang memang diperuntukkan bagi anak-anak yatim di kamp pengungsian Desa Liang.

"Anak-anak yang menerima santunan dalam bentuk uang tunai itu merasa sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan Sahabat Dermawan dan ACT Maluku, apalagi mereka sejak gempa 6,5 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Pulau Seram pada 26 September 9 2019 sampai saat ini masih harus tinggal di pengungsian.

Baca juga: 2.000 takjil gratis ACT-MRI disalurkan untuk pekerja informal di Ambon

Baca juga: Global Zakat dan ACT salurkan zakat fitrah di Maluku

Rasya Rehalat, salah satu anak penerima manfaat, menuturkan dirinya sangat senang dan berterima kasih kepada sahabat dermawan dan ACT Maluku.

"Saya senang, terima kasih kepada kakak-kakak semua, telah kasih katong (kami) paket lebaran, uang ini katong simpan dan separuhnya untuk jajan,” ujarnya.

Diani, ibu Rasya, mengatakan, "Kami ucapkan terima kasih untuk para dermawan dan ACT yang terus peduli kepada kami di kamp pengungsian. Semoga Sahabat Dermawan dan ACT senantiasa diberikan rezeki dan kesehatan dari Allah SWT."

ACT Maluku membagikan santunan untuk anak yatim di pengungsian korban gempa di Desa Liang, Salahutu, Maluku Tengah, Sabtu (31/5) (Humas ACT Maluku)

Sejak insiden gempa magnitudo 6,5 melanda tahun lalu, banyak warga di Pulau Ambon dan Pulau Seram, khususnya Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah terpaksa menetap di pengungsian karena tempat tinggal mereka rusak berat, takut pada gempa susulan yang tercatat mencapai 2.000 kali dengan kisaran magntudo antara 2 hingga 5,4.

Sejak terjadi gempa 26 September 2019, ACT terus menyalurkan bantuan untuk meringankan beban penderitaan para pengungsi. Bantuan yang diberikan berupa peralatan dan bahan makanan.

Selain itu, selama Ramadhan organisasi ini bersama Masyarakat Relawan Indonesia Provinsi Maluku juga menyalurkan santunan dan makanan gratis kepada para pekerja informal seperti tukang becak, sopir angkutan umum, ojek motor, para santri, anak yatim dan guru honorer, yang banyak menghadapi kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Melalui "Sahabat UMI", ACT Maluku bantu usaha kecil terdampak COVID-19

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020