"Saya sengaja datang ke sini untuk membuktikan secara langsung bahwa 77 lokomotif itu telah selesai diperbaiki dan dirawat di Balai Yasa, dan telah keluar dari bengkel," kata Yusman Syafei Jamal.
Lokomotif yang telah menjalani perbaikan dan perawatan tersebut nantinya digunakan untuk keperluan angkutan Lebaran.
Balai Yasa Kereta Api Yogyakarta yang memiliki spesialisasi memperbaiki lokomotif, saat ini juga sedang memperbaiki dua lokomotif lagi sehingga ada 79 lokomotif dari 190 lokomotif milik PT KA yang mendapat perawatan menjelang Lebaran.
"Kemungkinan dalam empat hari ke depan kedua lokomotif tersebut sudah selesai dan siap digunakan," katanya.
Dia yakin lokomotif yang mogok saat melayani angkutan Lebaran nanti jumlahnya kecil.
Menhub memperkirakan jumlah penumpang kereta api pada Lebaran 2009 akan meningkat 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu atau sebanyak 3,6 juta penumpang.
"Pada jalur kereta api di Jawa terdapat beberapa perlintasan yang perlu mendapat pengawasan, di antaranya di Sumpyuh, Karanganyar dan Nagrek," katanya.
Menurut dia, di perlintasan kereta api tersebut rawan terjadi kecelakaan, sehingga peningkatan pengawasan terutama menjelang Lebaran atau sesudah Lebaran saat lalu lintas padat perlu ditingkatkan.
Pada 2004-2009 angka kecelakaan di Indonesia sudah dapat diturunkan dari 3,8 per satu juta operasi menjadi 2,55 per satu juta operasi.
"Tetapi Bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) ingin agar angka kecelakaan di Indonesia mengacu pada dunia internasional yaitu 0,8 per satu juta operasi," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009