Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa harus puas kembali keluar sebagai runner up untuk keduakalinya berturut-turut saat mereka kalah pada final bulutangkis Taiwan Terbuka Grand Prix Gold, Minggu.
Pasangan yang pekan lalu juga gagal meraih gelar di Macau Terbuka Grand Prix Gold itu, pada final turnamen berhadiah 170.000 dolar tersebut kalah dari ganda campuran India Diju Valiyaveetil/Jwala Gutta 21-23, 18-21.
Mengomentari kekalahan itu, Hendra mengaku sudah bermain maksimal bersama pasangannya Vita.
"Pada poin-poin kritis game pertama saat kami memimpin 21-20 mereka bermain bagus," kata Hendra mengakui keunggulan lawannya.
Di final Macau pekan lalu, Hendra/Vita yang sudah keluar dari pelatnas menyerah pada pasangan China He Hanbin/Yu Yang sehingga keluar sebagai runner up.
"Buat pasangan baru, dua kali menjadi runner up sudah pencapaian yang bagus buat kami, Hendra juga nggak punya catatan bermain ganda campuran jadi tidak terlalu buruk lah," ujar Vita usai pertandingan.
Namun, tambahnya, hasil tersebut juga tidak membuat pasangan yang terbentuk awal 2009 itu berpuas diri.
Setelah Taiwan, Vita mengatakan mereka berencana ambil bagian dalam turnamen Jepang Super Series yang akan berlangsung 22-27 September.
Selain pada ganda campuran, Vita juga di final ganda puteri setelah bersama pasangannya Mona Santoso dari Amerika Serikat, harus mengakui keunggulan juara Olimpiade Athena Yang Wei/Zhang Jiewen dari China dengan 21-14, 21-9.
Pemain Vietnam Nguyen Tien Minh meraih gelar juara setelah unggulan ketiga itu mengungguli pemain veteran Malaysia Wong Choong Hann yang menjadi unggulan keenam 21-11, 21-14 pada final tunggal putra.
Gelar juara tunggal putri pada turnamen itu diraih pemain tuan rumah Taiwan Cheng Wen Hsing setelah ia menundukkan Bae Seung Hee dari Korea dalam tiga game 17-21, 21-12, 21-15.
Gelar ganda putra diraih pasangan Taiwan Chen Hong Ling/Lin Yu Lang yang bangkit dari ketinggalan untuk menundukkan ganda Hong Kong Yohan Hadikusumo Wiratama/Wong Wai Hong 14-21, 21-12, 21-19. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009