Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sudah lebih dari 152 ribu sampel telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak virus corona (COVID-19).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti, Senin, mengatakan jumlah sampel sebanyak 152.436 itu (meningkat dari sebelumnya 149.239 sampel). Angka tersebut adalah angka kumulatif sampai 31 Mei 2020 di lima wilayah DKI Jakarta.
"Untuk tes PCR pada 31 Mei 2020 dilakukan pada 1.965 orang. Sebanyak 1.607 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 111 positif dan 1.496 negatif," kata Widyastuti.
Sementara untuk tes cepat (rapid test), Ani menerangkan masih terus berlangsung di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
"Total sebanyak 143.091 orang (sebelumnya 142.752 orang) telah menjalaninya, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 5.682 orang (sebelumnya 5.675 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 137.409 orang (sebelumnya 137.077 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta Pusat hampir 1.000 kasus
Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh di Jakarta bertambah 144 orang
Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode Rapid Test dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), di antaranya adalah membangun Laboratorium Satelit COVID-19.
Laboratorium Satelit yang sudah ada sebanyak 36 itu berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020.
"Sementara bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan 'hand sanitizer', menjaga jarak antarorang minimal 1,5 - 2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah," kata Widyastuti.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020