kami ingin mengajak generasi muda untuk tidak hanya sebagai pengguna namun mampu menjadi kreator

Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengajak generasi milenial di Tanah Air menciptakan produk digital untuk mempermudah layanan kesehatan terutama peserta JKN-KIS melalui kompetisi virtual.

"Teknologi informasi kini sudah melekat dan menjadi bagian gaya hidup seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kami ingin mengajak generasi muda untuk tidak hanya sebagai pengguna namun mampu menjadi kreator," kata Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kepala BKF: Kenaikan iuran BPJS masih di bawah perhitungan aktuaria

Para generasi milenial ditantang untuk mengembangkan aplikasi yang bisa memberikan dampak positif bagi peserta dan menyumbangkan gagasan bagi BPJS Kesehatan dalam menghadirkan sistem aplikasi yang mudah diakses masyarakat.

"Meski dilaksanakan secara virtual, kami berharap hal tersebut tidak membatasi peserta untuk menciptakan ide kreatifnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat di era pandemi COVID-19.

Baca juga: BPJS Kesehatan proses verifikasi klaim RS terkait COVID-19

Pada kompetisi tersebut, Wahyuddin menekankan inovasi yang diciptakan diharapkan membantu BPJS Kesehatan untuk melakukan simplifikasi dalam mengolah sistem pengendalian biaya layanan kesehatan, peningkatan kolektibilitas iuran dan aplikasi yang dibutuhkan peserta.

"Kami menyadari bahwa pengadopsian teknologi di bidang jaminan pelayanan kesehatan sangat penting," ujarnya.

Baca juga: BKF tekankan program JKN anut prinsip gotong royong

Hal itu tidak terlepas dari adanya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang serba mobile dan digital.

Dengan demikian, meski di tengah pandemi saat ini, diharapkan generasi milenial yang ahli di bidang teknologi informasi dapat berkontribusi menyalurkan ide terbaiknya demi kemajuan pelayanan kesehatan.

Kompetisi bertajuk BPJS Kesehatan Virtual Hackathon 2020 tersebut diharapkan bisa menghadirkan sistem teknologi baru yang mampu menjawab upaya meningkatkan pelayanan serta kepuasan peserta dalam kepastian mengakses jaminan pelayanan kesehatan.

Baca juga: RSUI menjadi rumah sakit rujukan untuk penyakit akibat kerja

Ia mengatakan tentu saja hal tersebut selaras dengan visi BPJS Kesehatan yang menjadikan 2020 sebagai tahun pelayanan dan kepuasan peserta.

Pendaftaran kompetisi BPJS Kesehatan Virtual Hackathon dibuka selama 14 hari dimulai 2 Juni hingga 15 Juni 2020. Setelah itu, peserta akan melalui rangkaian seleksi hingga tersisa 20 kandidat dengan ide terbaik yang bersaing kembali pada 13 sampai 15 Juli 2020.

Baca juga: Masyarakat respon positif manfaat JKN meski iuran kembali disesuaikan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020