Jakarta (ANTARA) - Platform panggilan video konferensi Zoom akan memperketat keamanan untuk panggilan video bagi pelanggan berbayar dan institusi seperti sekolah, namun hal itu tidak berlaku untuk akun gratis.
"Dalam waktu yang bersamaan Zoom berusaha memperbaiki keamanan, mereka juga menambah kepercayaan dan keamanan," kata konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos, dikutip dari Reuters, Senin.
Stamos mengemukakan hal tersebut dalam diskusi dengan kelompok pembela kekerasan seksual terhadap anak dan kebebasan masyarakat mengenai keamanan di platform tersebut.
Baca juga: Zoom batasi pengguna baru di China
Baca juga: Tips berlebaran lewat konferensi video
Stamos mengatakan mereka berencana akan mengubah keamanan telekomunikasi lewat Zoom. Namun tidak dijelaskan apa yang akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut berlaku antara lain untuk organisasi nirlaba atau pengguna seperti pembangkang politik, yang mungkin memenuhi kualifikasi untuk panggilan video yang lebih amal.
Rencana Zoom untuk keamanan berupa kombinasi teknologi, keamanan dan bisnis. Menurut Stamos, pemberlakuan enkripsi penuh pada pertemuan lewat Zoom akan membuat tim keamanan Zoom tidak bisa bergabung sebagai peserta untuk mengatasi masalah.
Zoom banyak dikritik oleh para pakar keamanan siber karena banyak temuan yang menunjukkan platform tersebut kurang aman.
Zoom juga bermasalah dengan regulator Amerika Serikat, Federal Trade Comission karena enkripsi mereka dinilai tidak tepat.
Baca juga: Zoom berencana luncurkan enkripsi kuat untuk pelanggan berbayar
Baca juga: Zoom matikan sementara Giphy
Baca juga: Lima aplikasi pilihan untuk video call saat Lebaran
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020