Selain jaringan listrik pada tujuh desa ini, kita juga ada program pengembangan dan pembangunan jaringan listrik di Kaltara
Jakarta (ANTARA) - Setelah dinanti warga kawasan di perbatasan Kalimantan Utara dengan Malaysia, akhirnya tujuh desa di Kecamatan Sembakung dan Sebuku, Kabupaten Nunukan telah "menyala" atau teraliri jaringan listrik selama 24 jam.
"Alhamdulillah, sesuai target yang dijanjikan PLN saat pertemuan antara PT PLN (Persero) dan kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat yang difasilitasi Pemprov Kaltara melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral beberapa waktu lalu, jaringan listrik pada tujuh desa di Kecamatan Sembakung dan Sebuku, Kabupaten Nunukan akhirnya diaktifkan," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Senin.
Sesuai laporan dari Dinas ESDM, tepatnya mulai 21 Mei 2020, listrik di tujuh desa di wilayah pedalaman Nunukan tersebut sudah menikmati listrik dari PLN selama 24 jam.
Secara bertahap, mulai 19 Mei jaringan di Desa Lulu, Sujau, Tetaban, Bebanas dan Melasu diaktifkan. Lalu, pada 20 Mei di Desa Tujung, dan terakhir pada 21 Mei di Desa Manuk Bungkul jaringannya diaktifkan.
Ketersediaan listrik untuk tujuh desa itu diperoleh dari langkah relokasi mesin pembangkit listrik di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada 27 Maret 2020, melalui jalur darat. Tiba di Sebuku dan Tulin Onsoi pada 29 Maret.
Dengan tersedianya listrik selama 24 jam di tujuh desa tersebut diharapkan dapat membantu percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sana. Di mana dari tujuh desa itu, jumlah pelanggan yang dilayani sebanyak 616 KK.
"Selain jaringan listrik pada tujuh desa ini, kita juga ada program pengembangan dan pembangunan jaringan listrik di Kaltara," katanya.
Tepatnya, di Malinau dan Nunukan yang direncanakan pada 2020.
Berdasarkan laporan Dinas ESDM Kaltara, titik lokasi yang rencananya akan dibangun jaringan listrik tahun ini ada di dua Kabupaten, yakni 15 titik di Malinau dan sembilan titik di Nunukan.
Dari 15 titik di Malinau, memiliki potensi sebanyak 1.449 pelanggan, dengan kapasitas trafo berjumlah 725 kVA (kilo Volt Ampere).
Di antaranya, di Kecamatan Malinau Selatan Hilir dua titik, Malinau Selatan sembilan titik, Kayan Hulu tiga titik, dan Malinau Utara satu titik.
Sedangkan di Kayan Hulu ada dua titik lokasi untuk peningkatan kehandalan penyaluran dan persiapan penyediaan listrik PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yakni di Long Nawang dan Nawang Baru.
Sementara jaringan listrik di Nunukan, dialokasikan pada sembilan titik, yakni di Desa Terang Baru, Pa Ru’Pai, Desa Butas Bagu, Labuk, Desa Pagar, Lubok Buat, Long Bawan, Sei Pancang, dan Sei Nyamuk.
Di titik lokasi ini terdapat potensi pelanggan berjumlah 614 pelanggan, dengan daya trafo sebesar 600 kVA.
Sedangkan yang dari Long Bawan, Krayan pembangunan jaringan rencananya untuk dikoneksikan dengan daya pada PLTU Malinau. Kemudian untuk Sei Pancang untuk persiapan Penyediaan Listrik PLBN.
Baca juga: Kaltara bangun PLTS terpusat di wilayah terisolir
Baca juga: Pabrik aluminium Inalum di Kaltara tunggu pasokan listrik
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020