"Program pengembangan terumbu karang selain melestarikan ekosistem habitat laut juga menciptakan lapangan pekerjaan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, Edi Wahyudi, Jumat.
Edi mengatakan, prospek pengembangan budidaya terumbu karang cukup bagus karena pemasarannya sangat mudah.
Bahkan, banyak penampung dari luar daerah mendatangi masyarakat pesisir pantai Binuangeun.
Oleh karena itu, Pemkab Lebak mengembangkan usaha masyarakat pesisir dengan budidaya terumbu karang.
Saat ini, masyarakat pesisir yang menjadi sasaran program usaha Pengembangan terumbu karang sebanyak 10 kelompok.
Dari 10 kelompok itu, kata dia, mereka mengembangkan dengan cara budidaya terumbu karang.
"Saya kira produksi terumbu karang tidak begitu lama karena delapan bulan saja sudah menghasilkan uang," katanya.
Dia menyebutkan, saat harga terumbu karang per buah dijual antara Rp400 sampai Rp5.000 sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai Binuangeun.
Program pengembangan terumbu karang ini, kata dia, didanai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten untuk menciptakan lapangan pekerjaan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai.
"Kami secara bertahap akan terus mengembangkan usaha terumbu karang ini untuk masyarakat pesisir pantai di Kabupaten Lebak," ujar Edi Wahyudi.
Sementara itu, Edi Junaedi (45) anggota budidaya terumbu karang mengaku pihaknya sangat terbantu dengan adanya program usaha pengembangan terumbu karang karena dapat memiliki pekerjaan.
"Diperkirakan empat bulan lagi kami sudah menikmati hasil usaha terumbu karang," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009