Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membantu melacak dan mencari keberadaan dokumen otentik Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) asli yang sampai sekarang belum ditemukan.

"Presiden SBY minta info-info dikumpulkan dan mohon ditindaklanjuti. Kabarnya staf Setneg ada yang mempunyai info dan Presiden juga minta Hatta (Mensesneg Hatta Rajasa ) dan Sudi (Seskab Sudi Silalahi) menindaklanjuti," kata Juru Bicara Presiden Andi Malarangeng dalam jumpa pers bersama Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) Djoko Utomo di Kantor Presiden, Jumat.

Sebelumnya, Djoko bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membicarakan berbagai hal terkait arsip nasional.

Menurut Andi, dalam pertemuan itu Presiden SBY meminta ANRI juga membantu mencari dokumen Supersemar dengan menanyakan kepada semua pejabat pemerintahan lama yang mengetahui keberadaan dokumen Supersemar.

Dikatakan Djoko, dalam pertemuan itu Presiden SBY sangat memberikan perhatian mengenai keberadaan Supersemar sebagai dokumen penting bagi sejarah bangsa Indonesia.

"Presiden memberikan perhatian karena yang asli belum ketemu, tetapi ini memang ada," kata Djoko.

Djoko mengharapkan dokumen Supersemar akan dikembalikan ke negara seperti naskah Proklamasi yang ditulis tangan tetapi tanpa tanda tangan Presiden Soekarno yang baru dikembalikan ke negara pada 1992 dan teks Proklamasi yang diketik Sayuti Malik yang baru diserahkan ke negara pada 1960,

Selain Supersemar, Presiden SBY lanjut Andi juga mengharapkan ANRI bisa mendokumentasikan semua naskah-naskah penting dalam perjalanan bangsa dan negara seperti hasil Pemilu, keputusan DPR, MPR dan Mahkamah Konstitusi.

Djoko mengatakan, pihaknya terus berusaha mengumpulkan berkas-berkas sejarah mengenai Indonesia dan dokumen yang diberkaskan di Indonesia untuk disimpan di Indonesia, seperti surat-surat VOC.

Selain itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan lain seperti NU dan Muhammadiyah untuk menyimpan arsip lama mereka di ANRI.

Djoko mengatakan ANRI juga telah mengumpulkan sejumlah lagu daerah untuk didokumentasikan

seperti lagu Rasa Sayange yang pernah diaku oleh negara lain.

Presiden Yudhoyono rencananya akan meresmikan gedung biorama perjalanan bangsa di Jalan Ampera Raya 7 Jakarta pada Senin (31/8) mendatang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009