Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya mengharapkan peringatan HUT ke-727 Kota Surabaya pada 31 Mei ini menjadi semangat baru dalam gotong royong untuk menghadapi pandemi COVID-19.
"Sejarah perjuangan di Kota Pahlawan harus bisa dibumikan dalam kerja-kerja gotong-royong untuk menghadapi COVID-19," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Minggu.
Adi mengatakan 727 tahun Surabaya adalah perjalanan penuh semangat perjuangan. Sejarah Surabaya diwarnai dengan berbagai peristiwa penting yang berkontribusi dalam perjuangan bangsa Indonesia. Perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, kini Hotel Majapahit, menjadi penanda keberanian arek-arek Suroboyo dalam melawan kolonialisme.
Selain itu, Adi juga mencontohkan bagaimana Brigadir Jenderal Mallaby, komandan pasukan Sekutu yang dikirim ke Indonesia, bisa ditumbangkan dalam peristiwa 30 Oktober 1945 di Surabaya. Ini yang kemudian memicu pertempuran besar pada 10 November 1945 yang selanjutnya diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Heroisme rakyat Surabaya sudah tak diragukan lagi. Berkali-kali peluru menyerbu, berkali-kali pula rakyat Surabaya tak kenal gentar sedikit pun. Berulang kali tantangan datang, berulang kali pula rakyat Surabaya bisa melewatinya," kata Adi yang juga ketua DPRD Kota Surabaya.
Bahkan, kata dia, di Surabaya nasionalisme Indonesia digerakkan. Tidak hanya itu di Surabaya, Presiden RI Soekarno dilahirkan pada 6 Juni 1901. Bung Karno menghabiskan masa mudanya dengan belajar di tempat tokoh Islam yang sangat tersohor saat itu yakni Haji Oemar Said Tjokroaminoto di kawasan Peneleh, Surabaya.
Bung Karno terlibat dalam penggodokan pemikiran yang progresif bersama sejumlah tokoh bangsa lain yang juga belajar ke HOS Tjokroaminoto yang merupakan pendiri Sarekat Islam.
"Di sanalah cikal-bakal pemikiran nasionalisme Bung Karno dibentuk. Di sanalah Bung Karno mulai menulis gagasannya tentang Indonesia Raya," ujar Adi.
Baca juga: Hari jadi Kota Surabaya ke-723 diramaikan festival dan lomba
Dengan semangat perjuangan dan penuh nilai-nilai kepahlawanan, lanjut Adi, Surabaya tumbuh menjadi kota yang terus berkembang serta menjunjung tinggi toleransi.
"Sejak era Wali Kota Surabaya Bambang DH hingga Tri Rismaharini, Surabaya terus bergeliat maju lewat kerja konkrit yang sudah dirasakan masyarakat. Dan kini, kita yakin Surabaya dan Indonesia bisa melewati pandemi COVID-19 dengan baik," katanya.
Baca juga: Ribuan peserta semarakkan Festival Rujak Uleg Surabaya
Baca juga: "Underpass" Bunderan Satelit Surabaya dipercantik dengan taman
Baca juga: Wali Kota Surabaya resmikan patung raksasa "Suro" dan "Boyo"
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020