Dari 2.057 tes cepat itu, tercatat sebanyak 21 tes hasilnya reaktif

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sudah melakukan 2.057 kali tes cepat COVID-19 sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona di daerah itu.

"Dari 2.057 tes cepat itu, tercatat sebanyak 21 tes hasilnya reaktif dan petugas melakukan uji PCR atas sampel swab dari warga yang reaktif dan ditemukan tiga orang positif COVID-19," kata Plt Kadiskes Kota Pekanbaru, Muhammad Amin dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.

Baca juga: Pekanbaru izinkan kegiatan di rumah ibadah dengan protokol kesehatan

Dari tiga kasus positif itu, tercatat dua di antaranya merupakan pasien di layanan kesehatan sedangkan seorang lainnya adalah warga yang menjalani tes cepat massal di Kelurahan Tobek Godang.

Jadi dari serangkaian kegiatan tes cepat, kemudian uji swab, tiga orang positif sedangkan 18 lainnya dinyatakan negatif.

Baca juga: 1.380 masjid dan mushala di Kota Pekanbaru segera dibuka

Amin menyebutkan dua ribuan kegiatan tes cepat tersebut digelar Diskes tersebar pada sejumlah lokasi bagi tenaga kesehatan dan pasien di rumah sakit. Dinas juga sudah menggelar tes cepat massal di Pasar Simpang Baru, Kelurahan Sialang Munggu, Kelurahan Tobek Godang dan Kelurahan Delima.

"Paling banyak kegiatan rapid test di rumah sakit tercatat sebanyak 1.021 kegiatan yang sama dengan temuan gejala dan tanpa gejala. Untuk selanjutnya Diskes berencana kembali menggelar rapid test atau uji cepat secara massal berlangsung pada akhir pekan ini, direncanakan sebanyak 1.000 alat rapid tes yang akan digunakan," katanya.

Baca juga: Pekanbaru sukses kendalikan sebaran COVID-19 dengan Rasio 0,4

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Jika antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus corona. Namun pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Baca juga: ASN Pekanbaru himpun donasi kemanusiaan Rp314 juta

Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Baca juga: Pekanbaru susun aturan insentif tenaga penanggulangan COVID-19

Pewarta: Frislidia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020