New York (ANTARA News/AFP) - Euro melompat terhadap dolar AS pada Kamis waktu setempat, karena pasar keuangan optimis tentang prospek pemulihan ekonomi, meredakan mata uang AS sebagai "surga risiko".
Pada 2100 GMT, euro diperdagangkan pada 1,4345 dolar, naik dari 1,4250 dolar akhir Rabu.
Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh menjadi 93,45 yen dari 94,22 yen.
Mata uang tunggal Eropa diperdagangkan cukup tinggi terhadap dolar tapi melesat pada sore hari, naik lebih dari satu sen dalam satu jam dan naik ke posisi tertinggi 1,4404 dolar.
"Jika anda melihat gambar pagi ini, itu perdagangan yang tenang, pasar tidak bereaksi positif terhadap data ekonomi," kata Jessica Hoversen dari MF Global.
Hoversen mengatakan "banyak" dari risiko datang ke pasar pada sore hari.
Yen dan dolar dipandang sebagai "safe haven" (tempat berlindung yang aman) investasi sementara euro dipandang sebagai mata uang yang berisiko lebih tinggi dan cenderung naik dengan kepercayaan investor.
"Dolar mendapat tekanan oleh kenaikan di pasar ekuitas dan data Amerika, mencerminkan kenyataan bahwa pasar hanya memperdagangkan risiko," kata Hoversen.
Di Wall Street, saham AS berbalik negatif pada pembukaan menjadi berakhir di wilayah positif, menempatkan Dow Jones Industrial Average pada tertinggi baru 2009.
Di bidang ekonomi makro, pemerintah AS mengatakan kontraksi ekonomi tidak direvisi 1,0 persen pada kuartal kedua, lebih baik daripada rata-rata analis yang meramalkan bahwa pertumbuhan kuartal kedua akan menunjukkan sebuah kontraksi 1,5 persen.
Di Eropa, kepercayaan konsumen GFK Jerman naik menjadi tertinggi 15 bulan.
"Ini episode lain dalam risiko," kata Samarjit Shankar dari Bank of New York Mellon, mengutip rally Wall Street dan meningkatnya harga minyak mentah.
"Ada banyak aksi ambil untung, dan sekarang orang-orang mendapatkan kembali kedalam uang berisiko pada tingkat yang lebih baik," tambahnya.
Pada akhir perdagangan di New York, dolar turun menjadi 1,0585 franc Swiss dari 1,0676 akhir Rabu. Pound naik menjadi 1,6268 dolar dari 1,6242 dolar. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009