Boyolali (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Pakel, Desa Teter, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jateng, menangkap seorang lelaki tanpa identitas di kawasan hutan jati setempat karena dicurigai terkait dengan jaringan terorisme.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Simo, AKP Dwi Priyatna, di Boyolali, Kamis, mengatakan, aparat bersama warga menangkap lelaki itu sekitar pukul 04:00 WIB dan hingga saat ini dia masih diamankan di markas polsek setempat.

Warga setempat sebelumnya sempat khawatir terhadap keberadaan lali-laki di kawasan hutan jati itu. Mereka menduga lelaki itu terkait dengan jaringan terorisme atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.

Tapi, katanya, laki-laki itu diduga mengalami gangguan jiwa.

Ia mengatakan, ciri-ciri lelaki itu antara lain berusia antara 45-50 tahun, tinggi badan sekitar 160 sentimeter, bentuk muka oval, bercelana pendek jeans, dan kaos warna hitam.

Peristiwa penangkapan tersebut berawal dari informasi sejumlah warga setempat yang curiga terhadap keberadaan laki-laki itu di hutan setempat sejak sekitar lima hari terakhir.

Ia menjelaskan, kecurigaan warga semakin kuat karena setiap hari, antara pukul 18:00-20:00 WIB, ada orang lain yang seolah-olah membawa barang kiriman kepada lelaki itu ke hutan.

Hingga saat ini, katanya, kepolisian setempat belum bisa memastikan apakah laki-laki itu terkait dengan jaringan terorisme atau hanya orang stres.

Saat petugas memeriksanya, katanya, dia hanya diam.

Ia mengatakan, laki-laki itu tidak membawa kartu identitas diri dan barang apapun tetapi pakaiannya relatif bersih.

"Laki-laki itu akan dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) di Solo untuk diperiksa kesehatannya," katanya.

Camat Simo, Wagiyanto, menjelaskan, warga setempat semula curiga bahwa laki-laki misterius itu hendak mencuri pohon jati di hutan jati setempat. Di kawasan hutan itu juga terdapat persemaian jati milik warga setempat.

Belum lama ini, katanya, pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah kabupaten setempat melakukan sosialisasi tentang peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap jaringan terorisme di desa itu.

"Warga sekarang lebih sensitif dan waspada terhadap gerakan atau hal baru yang mencurigakan," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Boyolali, AKBP Agus Suryo Nugroho, juga membenarkan peristiwa penangkapan terhadap lelaki tanpa identitas oleh warga setempat.

Tapi, katanya, laki-laki tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009