Manila (ANTARA News/AFP) - Philippine Airlines (PAL), Kamis, menyatakan maskapainya akan memangkas jumlah karyawannya dan menyusun kembali operasinya setelah dilaporkan menderita rugi 301,4 juta dolar AS selama tahun anggaran lalu akibat kenaikan biaya bahan bakar.
Kerugian itu berbeda jauh dengan hasil laba 30,6 juta dolar pada tahun sebelumnya.
"Kami saat ini sedang mengkaji penyusunan kembali operasional secara keseluruhan. Kami ingin membuat PAL ramping dan berisi sehingga menjadi cukup tangkas dan luwes untuk beradaptasi terhadap iklim ekonomi baru," kata Presiden dan COO PAL Jaime Bautista dalam statemennya.
"Periode luar biasa membutuhkan tindakan luar biasa," katanya.
Paket pensiun dini akan ditawarkan kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan pengurangan biaya, sedang operasi akan disesuaikan dengan permintaan, kata maskapai tanpa memberi rinciannya.
PAL mengatakan pendapatan naik 8,64 persen menjadi 1,634 miliar dolar selama 12 bulan hingga 31 Maret, dengan mengangkut peningkatan 17 persen penumpang setelah mendapatkan pesawat baru dan di tengah pasar domestik yang meningkat.
Namun, biaya operasi dan pemeliharaan melonjak 23,46 persen menjadi 1,9 miliar dolar akibat harga bahan bakar naik mencapai rekor tertingginya. Padahal biaya bahan bakar mengambil porsi 44 persen dari biaya operasional.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009