Tripoli,(ANTARA News) - Pemerintah Libya setuju mengizinkan dua usahawan Swiss yang ditahan di negara itu selama lebih dari satu tahun pulang ke negara mereka, kata kantor berita Jana, Kamis.
Pemerintah "memutuskan menyetujui perjanjian itu" Rabu malam dan menugaskan kementerian luar negeri "melakukan tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan" keputusan itu, kata Jana tanpa merinci lebih jauh, demikian dikutip dari AFP.
Tripoli pekan lalu berjanji akan mengizinkan dua usahawan itu meninggalkan negara tersebut setelah Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz meminta maaf kepada rakyat Libya karena menahan salah seorang putra pemimpin Libya Moamer Kadhafi, dalam usaha mengakhiri konflik setahun itu.
Pihak berwenang Swiss, Rabu mengatakan dua orang itu, salah seorang di antaranya bekerja pada perusahaan teknik mesin Swedia-Swiss ABB dan satu lagi bekerja pada sebuah perusahaan konstruksi kecil, telah menerima visa keluar tetapi masih menunggu para pejabat Libya merampungkan prosedur administrasi.
Swiss mengirim sebuah pesawat untuk membawa pulang kedua orang itu.
Putra Khadafi, Hannibal dan istrinya ditangkap di sebuah hotel mewah di Jenewa Juli 2008 setelah dua pelayan mereka, seorang Maroko dan seorang Tunisia, menuduh mereka menganiaya mereka.
Hannibal dan istrinya dibebaskan dengan uang jaminan setelah dua hari ditahan, sementara gugatan terhadap mereka kemudian dicabut setelah seorang pengacara mengatakan para pelayanan itu telah menerima uang ganti rugi.
Tetapi insiden itu menimbulkan kemarahan dari keluarga Kadhafi.
Tindakan itu menyebabkan Libya membekukan bisnis dengan Swiss, penarikan asset Libya dari bank-bank Swiss dan menganggu pengiriman minyak. Selain itu, dua usahawan Swiss dilarang meninggalkan negara Afrika Utara itu.
Pemintaan maaf Merz itu menimbulkan badai politik di Swiss, dengan Menteri Kehakiman Eveline Widmer Schlumpf mengatakan bahwa "secara hukum seseorang tidak dapat memaafkan dalam kasus ini" sementara surat kabar Le Temps menyebutnya itu satu "penghinaan."(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009