Jakarta,(ANTARA News) - Penanganan krisis keuangan global masih menjadi salah satu agenda dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Pittsburgh September mendatang yang akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa pada wartawan di Sekretariat Negara Jakarta, Kamis, mengatakan penanganan krisis keuangan global juga menjadi salah satu agenda yang akan dibawa Indonesia dalam pertemuan tersebut.
"Ini sedang dirumuskan. Ada beberapa hal yang penting, masih ada kaitannya dengan G20 sebelumnya menyangkut bagaimana mengatasi krisis global dan lain sebagainya, tapi memang kondisinya kan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata Hatta disela-sela rapat koordinasi dengan Menlu Nur Hassan Wirajuda dan Mendag Mari Elka Pangestu.
Ia menjelaskan KTT G20 di Pittsburgh merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa yang berlangsung di London April 2009 lalu. Presiden selain menghadiri kegiatan tersebut juga direncanakan bertemu dengan sejumlah entitas bisnis dan memberikan ceramah di Universitas Harvard.
"Presiden hanya khusus acara G20, di Pittsburg yang berlangsung 24 September hingga 26 September. Kemudian Presiden akan melaksanakan pertemuan dengan kalangan usaha , business gathering bersama dengan Kadin Indonesia, kemudian Presiden akan berpidato di Harvard University tentang Indonesia dan mengunjungi industri energi terbarukan," katanya.
Meski demikian, kata Hatta, Presiden tidak menghadiri Sidang Umum PBB yang berlangsung mulai 22 September karena bertepatan dengan peringatan Idul Fitri.
"Waktunya tidak tepat karena kan pas lebaran ,tanggal 22 sudah dimulai tidak mungkin kita baru lebaran," katanya.
Sementara terkait rencana pertemuan bilateral antara Presiden Yudhoyono dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat, Hatta menjelaskan masih disusun.
"Ada permintaan bilateral dari beberapa negara seperti Belanda tapi itu dalam kaitan dengan Sidang di New York. Karena Presiden tidak ke New York maka bilateral yang di sana tidak jadi. Tapi ada beberapa tentu kaitannya dengan bilateral selalu ada biasanya," ungkapnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009