Jakarta (ANTARA News) - Warga Tanah Merah Atas, No.72 RT 23/1, Rawa Badak Selatan, Koja Jakarta Utara mengusir Saroso (38), Kamis siang, karena dicurigai teroris.

"Sejak mengontrak rumah pada lima bulan lalu, pintu rumah Saroso selalu tertutup," kata Rohaimi (38), pemilik rumah yang dikontrak Saroso.

Warga mengusirnya, karena di dalamnya banyak kabel yang dialiri listrik. "Semalam, saat lampu kontrakan padam, ternyata aliran listriknya tersedot karena banyak digunakannya," katanya.

Malam itu, Saroso pun sempat dibawa warga ke pos RW 01, namun setelah melalui pemeriksaan ketua RW, akhirnya Saroso diperbolehkan pulang.

Saat ditemui, Saroso mengaku kalau dirinya tidak terlibat teroris, karena dirinya tidak mengenal buronan Noordin Mohd Top dan Jaelani Saefudin.

Teknisi AC di Kelapa Gading itu mengaku rumah kontrakannya dialiri listrik untuk menjaga keamanan.

"Soalnya gembok kontrakan milik saya hilang," katanya.

Namun, Saroso asal dari Dusun Medelan RT 5/5, Widorokandang, Panekan, Magetan itu akhirnya pindah rumah.

Menurut Nurholig (39), ketua RT 023, kalau semalam memang ada keributan warga di rumah kontrakan milik Rohaimi yang memiliki tiga petak yang salah satunya dihuni Saroso.

"Depan pintu kontrakan banyak kabel yang telanjang dialiri listrik. Warga pun ketakutan dan dikira terlibat teroris, apalagi Saroso kurang suka bergaul," katanya.

Selain itu, rumah kontrakan Saroso dekat dengan tembok Pertamina dengan jarak hanya lima meter dari tembok Pertamina. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009