Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang duduk di DPRD Kota Banjarmasin H Wakhid Husaini di gedung dewan kota, Jumat, mengatakan kebijakan harus menerapkan normal baru (new normal) atau pola hidup baru yang beradaptasi dengan pandemi COVID-19 tidak bisa dielakkan Banjarmasin.
Karena tidak bisa mengelak tersebut, ucap dia, pematangan untuk penerapan normal baru dengan protokol kesehatan ketat harus dilakukan, sembari menggencarkan sosialisasinya kemasyarakat di detik-detik akhir pelaksanaan PSBB ini.
Dia merasa, warga Kota Banjarmasin sudah banyak yang sadar diri untuk mengikuti anjuran pemerintah agar terhindar dari terinfeksi virus Corona, karenanya patut dicoba.
Baca juga: Pro kontra normal baru di kalangan wakil rakyat
Baca juga: Penerapan new normal di Banjarmasin tunggu kesiapan protokol kesehatan
"Sebelumnya banyak yang acuh, tapi setelah makin meningkatnya kasus yang positif, kesadaran masyarakat makin tinggi untuk menyelamatkan diri masing-masing, hingga kesadaran memakai masker dan cuci tangan sudah sangat tinggi," katanya.
Dia pun berharap pemerintah kota atau tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin terus berkonsultasi dengan para ahli kesehatan, khususnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Karena menurut dia, pelaksanaan PSBB yang sampai tiga kali ini, yakni, dari tanggal 24 April hingga 31 Mei harus ada evaluasi dari ahli kesehatan, agar kebijakan ke depan untuk melaksanakan normal baru lebih terarah.
Arah yang pasti, ucap Wakhid, kasus penyebaran virus COVID-19 ini bisa turun, sehingga tidak ada lagi nyawa yang melayang akibat wabah ini.
Pasalnya, jumlah kasus positif terinfeksi COVID-19, sebanyak 404 orang, 61 orang diantaranya telah meninggal dunia hingga 29 Mei 2020.
Kasus positif COVID-19 Kota Banjarmasin yang dapat sembuh hingga 29 Mei 2020 ini baru 22 orang.*
Baca juga: Provinsi Kepri mulai memasuki normal baru
Baca juga: Ketua Dewan Pers: Awali normal baru dengan bangun paradigma
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020