New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham di Wall Street bergerak lebih tinggi pada Rabu waktu setempat, setelah data penjualan rumah lebih kuat dari perkiraan dan data pesanan barang tahan lama menjaga nada positif, namun gagal menghasilkan antusiasme investor, kata para dealer.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 4,23 poin (0,04 persen) menjadi berakhir pada 9.543,52, merupakan kenaikan sesi ketujuh berturut-turut saham blue chip ke posisi tertinggi baru tahun ini.
Indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq naik 0,20 poin (0,01 persen) menjadi 2.024,43 dan indeks Standard & Poor`s 500 indeks, ukuran pasar lebih luas, merangkak naik 0,12 poin (0,01 persen) menjadi 1.028,12.
Setelah dibuka turun, indeks utama masuk wilayah positif di tengah data yang tampil lebih besar dari yang diperkirakan 9,6 persen dalam penjualan rumah baru pada bulan Juli, kenaikan keempat bulan berturut-turut.
"Peningkatan penjualan rumah baru datang di tengah beberapa laporan positif di pasar perumahan, menandakan bawah posisi terbawah pasar perumahan mungkin dekat," kata para analis Briefing.com dalam catatan kliennya.
Meskipun demikian, data departemen perdagangan itu 13,4 persen di bawah laju penjualan setahun lalu, dan kenaikannya datang di tengah potongan harga karena pasar kesulitan akibat keruntuhan gelembung (harga tinggi, -red.) tiga tahun lalu.
Beberapa analis memperingatkan data yang cerah di pasar perumahan bisa dengan cepat memudar, dengan pajak kredit pemerintah 8.000 dolar untuk pembeli rumah pertama yang ditetapkan berakhir pada 30 November dan melonjaknya pengangguran.
Menguatnya data penjualan rumah mendorong saham-saham yang berhubungan dengan perumahan. Saham Homebuilder Rumah Pulte naik 1,99 persen menjadi 13,32 dolar AS dan peritel perbaikan rumah Lowe`s melompat 2,47 persen menjadi 21,59 dolar AS.
Departemen Perdagangan melaporkan order baru untuk barang tahan lama AS meningkat lebih tajam dari yang diperkirakan, sebesar 4,9 persen pada bulan Juli, peningkatan ketiga selama empat bulan dan persentase kenaikan terbesar sejak Juli 2007.
Pesanan tidak termasuk barang untuk pertahanan dan penerbangan, sebuah angka yang menunjukkan investasi bisnis dalam produksi, order turun 0,3 persen setelah naik 3,6 persen di bulan sebelumnya.
"Laporan menunjukkan pengeluaran bisnis barang-barang modal tetap lemah," analis Charles Schwab & Co mengatakan dalam sebuah catatan kliennya.
Mereka mengatakan bervariasinya laporan pesanan barang tahan lama dikombinasikan dengan aksi ambil untung - menyusul "rally" baru-baru ini menekan kenaikan momentum.
Andrew Busch dari BMO Capital Markets mengingatkan terhadap data yang terlalu banyak masuk ke pasar pada bulan Agustus.
"Dengan sebuah libur perbankan Inggris akhir pekan ini, aliran akan menjadi terpinggirkan. Kita tetap dalam rentang yang telah didirikan sejak Juni," katanya.
Di antara saham dalam fokus, Boeing tergelincir 0,89 persen menjadi 47,82 dolar AS. Aviation Week melaporkan bahwa maskapai penerbangan terbesar kedua di Jerman, Air Berlin, mempertimbangkan membatalkan pesanan 25 pesawat 787 Dreamliner.
Perusahaan bioteknologi Human Genome Sciences melonjak naik 6,74 persen menjadi 20,50 dolar AS di tengah laporan tentang kemungkinan pembelian oleh GlaxoSmithKline, yang sahamnya turun 0,05 persen menjadi 39,13 dolar AS.
Pasar obligasi menguat. Imbal hasil (yield) pada obligasi negara 10-tahun jatuh menjadi 3,438 persen dari 3,450 persen pada Selasa dan pada obligasi negata 30-tahun turun menjadi 4,200 persen dari 4,230 persen. Harga dan yield obligasi bergerak berlawanan arah.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009