Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dalam tahun ajaran 2009-2010 tidak lagi menerima calon mahasiswa yang berasal dari Malaysia.

"Kami melakukan itu sebagai wujud nyata dalam mengekspresikan rasa nasionalisme," kata Rektor Undip, Prof. Susilo Wibowo usai upacara penerimaan mahasiswa baru Undip di kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa.

Menurut dia, selama ini Malaysia sering tidak menghargai harkat dan martabat bangsa Indonesia lewat berbagai cara, termasuk klaim Malaysia atas berbagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia.

Disinggung tentang kerja sama yang sering dilakukan Undip dengan perguruan tinggi di Negeri Jiran tersebut, ia mengatakan, untuk kerja sama memang masih ada yang dilakukan.

Namun, kata dia, kerja sama tersebut dilakukan untuk menyerap ilmu dan teknologi yang dimiliki untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia, berbeda dengan penerimaan mahasiswa.

Karena itu, untuk penerimaan mahasiswa yang berasal dari Malaysia, pihaknya memutuskan untuk tidak melakukannya lagi, setidaknya dapat dilihat dalam penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini.

Sementara itu, Kepala Humas Undip, Agus Naryoso juga membenarkan hal tersebut. "Dulu, mahasiswa Malaysia banyak yang belajar di FK Undip, namun untuk saat ini sudah tidak ada lagi mahasiswa baru dari Malaysia," katanya.

"Kalau mahasiswa Malaysia yang sudah masuk sebelum tahun ini memang masih ada, dan mereka tetap diberi kesempatan untuk menyelesaikannya, namun mahasiswa baru tidak ada lagi," kata Agus.

Ia mengatakan, Undip pada tahun ajaran ini menerima sebanyak 9.151 mahasiswa baru, terdiri dari program doktor sebanyak 175 orang, magister sebanyak 1.298 orang, spesialis sebanyak 1.154 orang, dan profesi 222 orang.

"Jumlah terbesar mahasiswa baru adalah di program sarjana sebanyak 6.087 orang, dan diploma berjumlah 1.215 orang," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009