Blitar (ANTARA News) - Sariyem (75), warga Jalan Riau, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, tewas ketika rumahnya terbakar, Selasa malam.

Martiah (50), tetangga korban mengemukakan Rabu, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, ia sempat mengantar tembakau dan kertas ke rumah korban untuk dilinting menjadi rokok.

"Almarhumah memang perokok berat. Saya sering mengirimi dia tembakau dan kertas. Saya melakukan itu karena permintaan korban sekaligus saya yang merawatnya," katanya.

Ia mengaku, tidak mengetahui persis musibah kebakaran Selasa malam (25/8) tersebut. Ia hanya mendengar teriakan kebakaran usai ia tiba di rumahnya, yang jaraknya hanya sekitar 10 meter dari rumah korban.

Menurut dia, korban sudah tidak dapat diselamatkan. Selain api yang terlalu besar, kamar korban sebagian besar juga sudah terbakar sehingga sulit untuk menolongnya.

Ia mengaku, sudah berkali-kali memperingatkan korban agar jangan merokok kalau hendak tidur. Namun, hal tersebut jarang dipedulikan oleh korban, hingga musibah kebakaran itu terjadi dan membuatnya meninggal dunia.

Martiah menduga, penyebab kebakaran itu dari api sisa rokok yang disulut korban. Sebab, saat ia mengantarkan rokok dan hendak meninggalkan rumahnya, korban terlihat menyulutnya.

"Saat itu, ia kelihatan sudah lelah dan mau tidur namun masih merokok. Padahal, saya sudah bilang agar rokoknya dimatikan jika mau tidur," kata Martiah.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Api baru dapat dipadamkan sekitar dua jam kemudian setelah petugas melewati gang sempit.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar, AKP Purdiyanto mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu.

"Kami masih menyelidiki sumber api tersebut, baru nanti kami dapat menyimpulkan penyebabnya," katanya.

Selama ini korban tinggal seorang diri. Ia tidak menikah dan tidak mempunyai saudara di sekitar rumahnya. Sedangkan, untuk membiayai keperluan sehari-hari, korban sengaja menyewakan sebagian rumahnya kepada pasangan Khamid (35) dan Puput (30).

Kebetulan, saat kejadian kedua tetangga yang menyewa rumahnya itu sedang pergi.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009