Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan kerugian yang dialami petani ikan di Desa Belumai I dan II, Kecamatan Padang Ulak Tanding akibat banjir bandang yang melanda daerah itu pada 20 Mei lalu mencapai Rp3,8 miliar.
Kabid Perikanan Distankan Kabupaten Rejang Lebong, Aryanto di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Belumai I dan Belumai II di Kecamatan Padang Ulak Tanding tersebut menyebabkan 135 ton ikan jenis nila siap panen serta 1.430.000 ekor bibit ikan nila hanyut.
"Setelah kita lakukan pendataan dan penghitungan jumlah kerugian yang dialami petani ikan di Desa Belumai I dan Belumai II mencapai Rp3.821.000.000," kata dia.
Dia menambahkan, jumlah kerugian yang dialami petani ikan ini meliputi hilangnya ikan siap panen sebanyak 135 ton, bibit ikan sebanyak 1.430.000 ekor, pakan 39 ton, kemudian bangunan rumah atau gudang yang rusak dan hanyut serta ada beberapa kolam maupun saluran irigasi yang rusak.
Baca juga: Rejang Lebong waspadai bencana banjir dan longsor
Baca juga: Sawah terdampak banjir di Rejang Lebong Bengkulu mencapai 90 hektare
Selain adanya kerugian petani ikan di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding, pihaknya juga mencatat adanya kerugian akibat banjir di wilayah Kota Curup pada 22 Mei dengan jumlah mencapai Rp19 juta yang dialami dua kelompok petani ikan.
"Dua kelompok ini ialah Pokdakan Pemuda Sambeh, kolam ikannya jebol sehingga ikan nila siap panen sebanyak 400 kg hanyut dengan kerugian mencapai Rp8,4 juta, kemudian kolam milik Pokdakan Pingdam Serasan Rp10,6 juta akibat ikan nila siap panen 500 kg hanyut," kata dia.
Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan bantuan kepada kelompok petani ikan yang terdampak banjir baik yang ada di Desa Belumai I dan Belumai II juga di wilayah Kota Curup dalam pembahasan APBD Perubahan pada Juli mendatang dengan total besaran usulan Rp101,6 juta.
"Bantuan ini akan kita usulkan dalam APBD Perubahan 2020, besaran bantuannya yang kami usulkan ini tidak banyak, disesuaikan dengan keadaan keuangan daerah saat ini belum memungkinkan," kata Aryanto.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Selasa malam hingga Rabu pagi (19-20/5) telah menyebabkan banjir bandang di wilayah Desa Belumai I dan Belumai II sehingga puluhan kolam milik petani ikan kedua desa jebol dan ratusan ton ikan siap panen hanyut di bawa banjir, akibat kejadian ini mereka mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.*
Baca juga: Pemkab janjikan bantuan untuk petani korban banjir Bengkulu
Baca juga: Jembatan gantung di Rejang Lebong putus, diterjang banjir bandang
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020