Setelah pertemuan dengan menteri luar dari satu misi OAS yang bertujuan mengupayakan kembalinya presiden terdepak Manuel Zelaya, Micheletti mengatakan pemerintahnya telah "menganalisis dengan tenang dan pasti bahwa negerinya dapat terus memerintah tanpa dukungan Anda (OAS) dan dukungan dari negara lain", demikian dikutip dari Xinhua-OANA.
Micheletti juga mengatakan negaranya akan menyelenggarakan pemilihan umum, baik "Anda (OAS) dan negara lain mengakui kami atau tidak".
Misi OAS itu, yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal OAS Jose Miguel Insulza dan terdiri atas para menteri luar negeri dari Argentina, Kanada, Costa Rica, Jamaika, Meksiko dan Panama, tiba di Honduras, Senin, guna membantu menyelesaikan krisis politik yang berpangkal dari kudeta 28 Juni yang memaksa Zelaya meninggalkan Honduras.
Micheletti mengatakan ia meminta maaf kepada Insulza, dan mengatakan, "Saya memberitahu Anda dengan segenap perasaan saya bahwa pertama kali Anda meninggalkan kami, itu benar-benar menyakitkan, namun hari ini kami menyambut Anda dengan cinta dan penghormatan."
Misi tersebut pergi Selasa setelah pertemuan terpisah dengan presiden sementara dan banyak menteri di kediaman presiden.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009