Jakarta (ANTARA) - Negara Siprus berusaha menarik turis setelah pembatasan wilayah berakhir dengan membiayai pengeluaran medis untuk siapa saja yang positif COVID-19 saat berlibur di pulau tersebut.
Dilansir dari AFP, rencana ini disampaikan kepada operator wisata dan maskapai penerbangan tentang rincian langkah Siprus memastikan keamanan sektor pariwisata.
Surat itu dipublikasikan pada Rabu dan ditandatangani menteri luar negeri, transportasi dan pariwisata.
Baca juga: Menyongsong normal baru, agen wisata tawarkan aneka promosi
Baca juga: Istana Siak di Riau segera dibuka sambut Normal Baru
Pulau Mediterania ini mempromosikan negaranya sebagai tujuan liburan yang aman selama pandemi virus corona.
Republik Siprus melaporkan ada 939 kasus virus corona dengan angka kematian 17 orang.
Pemerintah Siprus menyatakan mereka berkomitmen menjaga semua pelancong yang terbukti positif selama tinggal di sana, begitu pula dengan keluarga dan orang-orang terdekat pelancong.
Pemerintah berjanji membiayai akomodasi, makan dan perawatan medis bila turis jatuh sakit akibat virus. Pelancong hanya perlu membayar biaya transfer bandara dan penerbangan repatriasi.
Sebanyak 100 tempat tidur di rumah sakit tersedia ekslusif untuk turis yang positif COVID-19, dan masih ada banyak tepat tersedia "dalam waktu singkat bila dibutuhkan".
Ada 112 tempat di unit perawatan intensif dengan 200 respirator tersedia untuk pasien yang sakit kritis.
Baca juga: Corona lumpuhkan penerbangan, Boeing PHK 6.770 pekerja
Baca juga: Bisnis kembali berjalan, bus disewakan sesuai protokol kesehatan
Hotel karantina yang dirancang khusus menyediakan 500 kamar untuk keluarga dan orang terdekat pasien. Hotel lain di pulau tetap beroperasi bila ada tamu yang positif terinfeksi, namun kamar-kamarnya akan dibersihkan secara sangat menyeluruh.
Pihak otoritas memperkirakan kedatangan turis menurun 70 persen pada 2020.
Siprus berencana membuka lagi bandara pada 9 Juni untuk kedatangan dari 13 negara yang dianggap berisiko rendah, yakni Israel, Yunani, Jerman, Austria dan Malta, tetapi dua pasar terbesar mereka, Inggris dan Rusia, tak masuk dalam daftar negara yang disetujui.
Mereka yang tiba antara 9-19 Juni perlu memberikan sertifikat kesehatan yang membuktikan bahwa mereka tidak memiliki virus.
Persyaratan itu akan dicabut dari 20 Juni, ketika enam negara lain ditambahkan ke daftar yang disetujui, termasuk Swiss dan Polandia.
Siprus mengatakan akan memperbarui daftar negara yang disetujui setiap pekan.
Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu dan pemeriksaan gratis secara acak kepada orang-orang yang datang.
Setelah menguji lebih dari 10 persen populasinya, Siprus mengatakan tingkat infeksi virus corona mereka terendah di Eropa.
Baca juga: Spanyol perlahan terima turis
Baca juga: Taman bermain Jepang akan dibuka, tapi pengunjung dilarang teriak
Baca juga: Sempat tutup karena pandemi, Tokyo Tower kembali dibuka
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020