Kandahar, Afghanistan (ANTARA News/AFP) - Bom yang sangat besar telah menghantam sebuah tempat ramai di kota Kandahar di Afghanistan yang menghadapi kesulitan, Selasa, sehingga menewaskan 36 orang dan melukai puluhan orang dekat hotel dan kantor pemerintah, kata beberapa pejabat.
Bom trek itu menghantam 10 bangunan kediaman, memerangkap para korban di bawah puing ketika para pekerja pertolongan dengan penuh kekalutan berusaha menggali untuk mengeluarkan mereka dari puing di bawah selimut kegelapan, kata mereka.
"Sejauh ini kami telah menemukan 36 orang tewas dan 54 orang luka-luka dan mereka semuanya warga sipil," jelas Jenderal Ghulam Ali Wahdad, komandan polisi untuk Afghansitan selatan, yang menambahkan bahwa tidak mungkin sekarang untuk memberikan rincian mengenai identitas korban.
"Polisi masih sibuk berusaha untuk menemukan mayat dari bawah reruntuhan," Wahdad menerangkan pada AFP melalui telpon.
Kematian 36 orang itu akan membuat pemboman itu sebagai ledakan paling mematikan di Afghanistan sejak seorang pembom mobil bunuh diri menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk dua diplomat senior, dalam serangan di kedutaan besar India di Kabul pada 7 Juli 2008.
Kandahar adalah kota terbesar di Afghanistan selatan, tempat gerilyawan Taliban yang memerangi pemerintah dukungan=Barat memiliki markasbesar.
"Saya merasakan seperti gempa bumi. Bom itu meledak dan ada ledakan yang sangat besar," kata Agha Lalai, seorang angota dewan provinsi Kadahar.
Bom itu meledak dekat sebuah wisma tamu yang sering dikunjungi orang asing, dekat markasbesar intelijen provinsi Kandahar dan kurang dari satu kilometer dari rumah Ahmad Wali Karzai, saudara laki-laki Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Wali Karzai, adik kandung presiden yang kontroversial -- yang nyaris mengumumkan memimpin dalam pertarungan bahu-membahu Selasa untuk memperoleh masa jabatan kedua menyusul pemilihan penting penting pekan lalu -- mengatakan ledakan itu adalah bom trek.
Wakil kepala polisi Kandahar Fazel Ahmad Shairzad mengatakan: "Itu adalah bom trek yang menyebabkan semua korban dan kerusakan. Pada tahap ini kami tidak tahu apa sasaran ledakan itu. Kami sedang menyelidiki".
Seorang pejabat senior polisi mengatakan itu adalah bom mobil bunuh diri.
Tidak ada pernyataan bertanggungjawab segera atas ledakan itu, tapi jurubicara kementerian dalam negeri menyalahkan serangan tersebut pada gerilyawan terkait-Taliban.
Kandahar adalah markas kekuasaan bekas rezim Taliban, yang dipecat dari kekuasaan di Afghanistan oleh serangan pimpinan-AS 2001 dan diganti dengan pemerintah dukungan-Barat.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009