London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa berakhir lebih tinggi pada Selasa waktu setempat, setelah data segar perumahan AS dan kepercayaan konsumen memberi harapan sebuah pemulihan dan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke terpilih kembali.
Saham Eropa goyah di awal perdagangan dan jatuh, mencerminkan kerugian di Asia di tengah tanda-tanda kegelisahan dan aksi ambil untung oleh para pedagang.
Tapi kondisinya berubah setelah Presiden AS Barack Obama menunjuk Bernanke untuk jangka empat tahun kedua dan data baru yang dikeluarkan menunjukkan bahwa penurunan harga rumah di AS melambat pada bulan Juni dan keyakinan konsumen AS "rebound" (berbalik naik) pada bulan Agustus.
Indeks FTSE 100 di London ditutup naik 0,42 persen, di Paris indeks CAC 40 naik 0,78 persen dan di Frankfurt, indeks Dax bertambah 0,67 persen.
Di tempat lain di Eropa, bursa saham Milan naik 0,53 persen, Brussel naik 0,82 persen, Madrid melompat 1,10 persen dan Amsterdam ditutup naik 0,72 persen.
"Pasar tampaknya menyukai kontinuitas pesan seperti pada titik waktu kritis dalam sejarah ekonomi bangsa," kata Patrick O`Hare, seorang ahli pada perusahaan analisa pasar Briefing.com yang berbasis di Chicago.
"Ketua the Fed telah menunjukkan kecakapannya, ia memenuhi syarat untuk menanganikebijakan moneter selama krisis keuangan terburuk sejak Depresi Besar," ia menambahkan.
Ryan Sweet dari Moody`s Economy.com mengatakan bahwa "melalui penominasian kembali Bernanke sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Januari, Obama mengeliminasi laporan yang ketidakpastian dalam pasar keuangan tentang kepemimpinan di The Fed".
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,85 persen dan indeks Nasdaq naik 0,93 persen dalam perdagangan sore.
Saham meningkat setelah Conference Board AS melaporkan indeks keyakinan konsumen rebound menjadi 54,1 poin pada bulan Agustus, jauh di atas prakiraan analis dan mematahkan dua bulan penurunan.
Sentimen juga terangkat oleh indeks harga rumah dari S&P/Case-Shiller yang menunjukkan penurunan melambat di 20 kota untuk penurunan tahunan menjadi 15,4 persen pada bulan Juni dari 17,1 persen penurunan pada bulan Mei.
Tetapi, Lydia Wood, seorang ekonom di Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis di London, memperingatkan bahwa kedua data yang dirilis, sementara berita positif, tidak bisa menarik ekonomi keluar dari kesulitan dalam semalam.
"Sentimen konsumen telah terbukti sangat rapuh dalam beberapa bulan terakhir dan jauh di bawah level sebelum kredit seret (credit crunch). Sementara itu, pasar perumahan tampaknya menjadi naik, tapi jelas memiliki lubang yang dalam untuk keluar."
Di antara para pemimpin pasar pada Selasa adalah lembaga keuangan, yang cenderung untuk berbuat lebih baik di tengah optimisme ekonomi, dengan Britain`s RBS ditutup naik 3,86 persen di 53,75 pence dan Man Group naik 4,83 persen menjadi 280 pence.
Tetapi perusahaan pertambangan melemah karena harga komoditas turun, dengan Rio Tinto menyerah 1,33 persen menjadi ditutup pada 2.480,5 pence, BHP Billiton merosot 1,24 persen menjadi 1.628 pence dan Antofagasta jatuh 3,01 persen menjadi 785,9 pence.
Sebelumnya, saham Asian jatuh karena aksi ambil untung dari kenaikan pada pada hari Senin. Tokyo turun 0,79 persen, Hong Kong, turun 0,49 persen, Sydney 0,46 persen lebih rendah dan Shanghai tergelincir 2,59 persen.
Analis memperingatkan bahwa bull (gairah) baru-baru ini dapat menghadapi koreksi yang tajam, karena saham AS sekarang naik sekitar 17 persen selama enam minggu meskipun keyakinan konsumen lemah dan pengangguran meningkat. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009