Kudus (ANTARA News) - Sekitar 1.495 orang mengungsi akibat bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Kamis.

"Sehari sebelumnya (14/1), jumlah pengungsi hanya sekitar 200-an pengungsi dari Desa Jati Wetan yang ditempatkan di terminal cargo Jati," kata Kasi Linmas Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglimas) Kudus, Eko Djatmiko, di Kudus, Kamis.

Kini, jumlah pengungsi di tempat tersebut mencapai 970 orang, karena ketinggian genangan di dalam rumah warga diperkirakan juga meningkat.

Gelombang pengungsian juga terjadi di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu sejak Rabu (14/1) hingga Kamis (15/1) berjumlah sekitar 525 orang.

"Ratusan warga tersebut kini ditampung di gudang kertas milik perangkat desa setempat di Jalan Lingkar," ujarnya.

Menurut rencana, siang ini pihaknya juga akan melakukan evakuasi pengungsi dari Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan yang berjumlah sekitar 100 warga.

Ia mengatakan, setiap tempat pengungsian akan disediakan dapur umum untuk keperluan memasak guna menyediakan konsumsi bagi para pengungsi.

Di antaranya, tersedia di terminal cargo, Kaliwungu, dan dapur umum yang disediakan oleh PT Pura Kudus.

Untuk mendukung kebutuhan logistik para pengungsi selama di tempat pengungsian, katanya, Pemkab Kudus memiliki stok beras di gudang dolog sekitar 100 ton yang setiap saat dapat diambil. "Ratusan ton beras tersebut merupakan bantuan dari Gubernur Jateng," jelasnya.

Sementara sarana dan prasarana untuk mendukunga proses evakuasi, Kantor Kesbanglinmas menyediakan lima perahu karet, lima mobil truk dari sejumlah instansi, dan dua unit mobil truk bantuan dari PT Pura.

Genangan yang terjadi di beberapa daerah diperkirakan mulai surut mengingat jumlah rumah tergenang tinggal 1.626 dibanding sehari sebelumnya mencapai 1.700 rumah.

Hanya saja, genangan di beberapa daerah justru semakin bertambah, seperti yang terjadi di Desa Setrokalangan dan Banget (Kecamatan Kaliwungu), Jati Wetan (Kecamatan Jati), dan Desa Karangrowo (Kecamatan Undaan).

Berdasarkan pengamatan Antara Kamis, di tempat pengungsian gudang kertas Gemah Ripah di Jalan Lingkar, jumlah pengungsi hingga hari ini mencapai 525 orang.

Sejumlah pengungsi yang ditemui mengaku belum mendapatkan bantuan makanan dan berharap segera mendapatkan, karena lapar.

"Saya sama sekali belum mendapatkan makanan. Kalaupun dapet hanya untuk sarapan anak saya yang masih balita," ujar salah satu pengungsi, Suciwati (32) warga dari Des Setrokalangan.

Ia mengaku, mulai mengungsi sejak Rabu (14/1) sore sekitar pukul 17.00 WIB, setelah ketinggian air di dalam rumah mencapai perut orang dewasa.

Pernyataan senada juga diungkapkan Nasrun (37), mengaku, sejak pagi belum mendapatkan bantuan makanan, sehingga harus menahan lapar di tempat yang jauh dari penjual makanan.

Sementara itu, Camat Kaliwungu, Eling Susilohadi mengatakan, bantuan makanan telah diberikan kepada 289 pengungsi pada gelombang pertama (14/1). "Makanan yang tersedia baru itu mengingat sangat mendadak, sedangkan bantuan dari Pemkab Kudus akan dikirim hari ini," ujarnya.

Ia mengatakan, akan mengupayakan pemberian jatah makanan kepada para pengungsi, sehingga para pengungsi tidak kelaparan. "Selain itu, tim kesehatan setempat juga diterjunkan untuk memantau kesehatan para pengungsi, terutama orang tua yang berusia lanjut dan anak-anak yang rentan sakit," ujarnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009