Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak mentah berada di bawah 74 dolar AS di perdagangan Asia pada Selasa, karena pasar minyak berkurang dari tertinggi 10-bulan, didorong oleh penguatan dolar AS dan turunnya pasar ekuitas Asia, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, turun 39 sen menjadi 73,98 dolar AS per barel di perdagangan pagi.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 27 sen menjadi 73,92 dolar AS.
"Fluktuasi di pasar saham dan pasar uang terus berdampak pada minyak," kata Victor Shum, kepala senior Purvin and Gertz konsultan energi di Singapura.
Shum menunjuk ke sebuah penurunan pagi pada indeks Nikkei di Jepang sebagai faktor yang mempengaruhi harga minyak di Asia, dan menambahkan bahwa penguatan dolar AS terhadap euro menyebabkan harga minyak sedikit menurun.
Harga saham Jepang turun 0,78 persen dalam perdagangan pagi karena investor mengambil keuntungan, sehari setelah "rally" kuat didorong oleh meningkatnya optimisme pada data ekonomi global.
Harga minyak terus menurun setelah melonjak pekan lalu dan Shum memperingatkan bahwa pasar akan tetap berubah-ubah dalam waktu dekat."Ketidakpastian dalam prospek pemulihan ekonomi akan terus membuat minyak rapuh," katanya.
Analis juga waspada terhadap harga minyak karena fundamental ekonomi AS yang lemah dengan persediaan minyak AS masih relatif tinggi di tengah permintaan yang tidak menentu.
"Jangka panjang, kita masih melihat sisi negatifnya koreksi yang akan berakhir naik lebih besar daripada bergerak terbalik," kata Phil Flynn, analis energi di PFGBEST, sebuah komisi pedagang berjangka AS.
Sebelumnya di New York, harga minyak menguat ke posisi tertinggi 10-bulan tadi malam, di tengah tumbuhnya harapan pemulihan ekonomi global dan menguatnya data minyak China, kata para pedagang.
Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, menetap pada 74,37 dolar AS per barel, naik 48 sen dari penutupan Jumat dalam lima sesi kenaikan berturut-turut.
Kontrak acuan New York sempat naik ke posisi tertinggi 74,81 dolar AS dalam perdagangan harian, tingkat tertinggi sejak 20 Oktober.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober, naik tujuh sen menjadi ditutup pada 74,19 dolar AS.
"Optimisme mengenai langkah pemulihan ekonomi terus meresap sentimen pasar," kata Kevin Norrish dari Barclays Capital.
Pasar telah menemukan sebuah dukungan dari komentar posistif Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke pada Jumat tentang prospek untuk pemulihan dari resesi global.
Bernanke, pada pertemuan tahunan para bankir bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, mengatakan Jumat, bahwa "prospek untuk kembali ke pertumbuhan dalam waktu dekat tampak baik."
Pernyataan Bernanke memicu rally Wall Street Jumat, yang diperpanjang di Asia dan Eropa pada Senin. Sebuah pembukaan positif di Wall Street memudar di tengah tekanan jual.
Pasar minyak itu mengalahkan pertimbangan penguatan dolar AS dan pasar saham AS yang sebagian besar datar, kata Ellis Eckland, pedagang independen.
"Itu terjadi karena ada pengetatan di pasar minyak dalam jangka pendek dimana fundamental mulai berbalik," kata Eckland, demikian dikutip dari AFP.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009