Indeks BEI melemah 0,50 persen atau berkurang 13,703 poin menjadi 2.361,118 dan indeks LQ-45 menjadi 461,136 atau turun 3,188 (0,64 persen).
Pengamat pasar modal, Harry Kurniawan di Jakarta mengatakan, bursa modal Indonesia saat ini didominasi aksi lepas saham oleh pelaku pasar untuk mencari untung setelah dua hari lalu menguat yang terpicu oleh membaiknya bursa Wall Street.
Koreksi harga saham yang terjadi saat ini dinilai wajar, meski sentimen pasar masih positif, katanya.
Menurut dia, pasar saat ini sedang memfokuskan perhatian terhadap penurunan suku bunga bank, karena tingkat suku bunga bank masih tinggi merupakan salah satu faktor lambannya pertumbuhan ekonomi nasional.
Perbankan khususnya swasta masih menahan diri, mereka khawatir apabila menyalurkan kredit lebih cepat, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kredit bermasalah, katanya.
Para pelaku asing, lanjut dia saat ini sedang mengamati pertumbuhan ekonomi AS yang membaik dan telah meninggalkan dasar-dasar krisis ekonomi, karena mereka agak menahan diri setelah pada hari sebelumnya aktifnya bermain di pasar saham.
"Kami memperkirakan asing akan mengurangi kegiatannya melihat sejumlah korporasi dari perusahaan-perusahaan Amerika meraih pendapatan yang lebih baik," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009