Washington (ANTARA News) - "Reader`s Digest", penerbit majalah bulanan yang mengklaim memiliki sirkulasi terbesar di dunia, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Senin, dalam suatu kesepakatan dengan pemberi pinjaman utama.

Reader`s Digest Association mengatakan bahwa sebagai bagian dari pengumuman sebelumnya rencana restrukturisasi itu diajukan untuk Bab 11 kebangkrutan, yang melindungi perusahaan dari kreditor sementara melakukan restrukturisasi, demikian dikutip dari AFP.

Dikatakan pengajuan Bab 11 hanya berlaku terhadap bisnis di Amerika Serikat dan bukan operasi di negara-negara lain.

Reader`s Digest pekan lalu mengatakan, bahwa perjanjian restrukturisasi ditujukan untuk "porsi substansial" dari 1,6 miliar dolar AS dalam utang yang akan ditukarkan ekuitas dan kepemilikan perusahaan yang akan ditransfer ke grup kreditur.

Sebanyak 550 juta dolar AS dalam utang akan tetap di buku Readers`s Digest`s ketika muncul dari kebangkrutan.

"Kami berharap dapat muncul dengan merestrukturisasi neraca dan karena organisasi finansial yang kuat diposisikan untuk mengejar pertumbuhan dan inisiatif transformasional," kata presiden dan kepala eksekutif Reader`s Digest Mary Berner dalam sebuah pernyataannya.

Reader`s Digest yang berbasis di The Pleasantville, New York ini, dibeli oleh Ripplewood Holdings pada Maret 2007. Perusahaan ini menerbitkan 94 majalah, termasuk 50 edisi Reader`s Digest.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009