Siaran pers ADB yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan, dana CSF sebesar 3 miliar dolar AS telah diputuskan pada Juni untuk mendukung pembangunan negara anggota ADB yang membutuhkan peningkatan belanjanya untuk mengatasi krisis ekonomi global.
Negara yang berhak mendapatkan program CSF adalah anggota ADB yang telah mengalami dampak dari krisis ekonomi global namun menunjukkan upaya penanggulangannya dalam kebijakan makro ekonomi dan memiliki sejumlah program untuk menangkalnya.
Pinjaman kepada Filipina ini juga diharapkan bisa memperkecil kekurangan pembiayaan anggaran negaranya pada tahun ini karena program ini didesain untuk mendukung program belanja untuk penanganan krisis di anggaran 2009 termasuk proyek tenaga kerja, infrastruktur dan meningkatkan persyaratan program pemindahan dana yang termasuk dalam program mengurangi dampak krisis.
"Pinjaman ini penting bagi pemerintah Filipina untuk membangkitkan upaya pemulihan ekonomi, melindungi pendanaan sosial dan program pengentasan orang miskin serta untuk melanjutkan program pembangunan jangka panjang secara obyektif di 2009," kata Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Arjun Thapan.
Arjun juga mengatakan, program ini didesain untuk memelihara momentum upaya pembangunan oleh negara-negara kunci dengan memperluas ruang fiskal pada waktu yang menantang bagi perekonomian global.
Pinjaman CSF berjangka waktu lima tahun dengan tiga tahun masa tenggang ini berbunga sekitar 200 basis poin di atas biaya pinjaman ADB, harga yang mencerminkan selisih sebelum terjadinya krisis ekonomi global.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009